SAMARINDA. Peredaran uang palsu di Kalimantan Timur terus meningkat dalam beberapa triwulan terakhir, sehingga masyarakat, pengusaha dan pedagang kecil diminta selalu waspada. "Sejak triwulan I-2015 hingga triwulan yang sama tahun ini, penemuan uang palsu yang dilaporkan masyarakat dan perbankan kepada Bank Indonesia (BI) Kaltim cenderung meningkat," kata Deputi Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Harry Aginta, Selasa (17/5). Peningkatan uang palsu itu bisa dilihat dari triwulan pertama 2015 Bank Indonesia Kaltim menemukan senilai Rp 10,58 juta dengan pecahan nominal mulai sepuluh ribu hingga seratus ribu, kemudian triwulan kedua ditemukan lagi uang palsu senilai Rp 17,75 juta.
Peredaran uang palsu di Kaltim meningkat
SAMARINDA. Peredaran uang palsu di Kalimantan Timur terus meningkat dalam beberapa triwulan terakhir, sehingga masyarakat, pengusaha dan pedagang kecil diminta selalu waspada. "Sejak triwulan I-2015 hingga triwulan yang sama tahun ini, penemuan uang palsu yang dilaporkan masyarakat dan perbankan kepada Bank Indonesia (BI) Kaltim cenderung meningkat," kata Deputi Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Harry Aginta, Selasa (17/5). Peningkatan uang palsu itu bisa dilihat dari triwulan pertama 2015 Bank Indonesia Kaltim menemukan senilai Rp 10,58 juta dengan pecahan nominal mulai sepuluh ribu hingga seratus ribu, kemudian triwulan kedua ditemukan lagi uang palsu senilai Rp 17,75 juta.