JAKARTA. Peredaran uang palsu (upal) menunjukkan perkembangan yang bagus. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per 18 Mei 2010, jumlah uang beredar mencapai Rp 279 triliun. Dari jumlah tersebut, rasio uang palsu yang berdedar di masyarakat tercatat sebanyak 6 bilyet per 1 juta bilyet. Deputi Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Adnan Djuanda mengatakan, rasio ini cukup mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, rasio pengedaran uang palsu masih 9 bilyet per 1 juta bilyet. Sementara pada 2009, rasio ini menurun menjadi 8 bilyet per 1 juta bilyet. "Peredaran uang palsu di negara kita cenderung masih kecil. Di negara maju seperti Amerika Serikat, rasio uang palsu mencapai 30 bilyet per 1 juta bilyet," katanya kepada KONTAN, Rabu (19/5).
Peredaran Uang Palsu Terus Turun
JAKARTA. Peredaran uang palsu (upal) menunjukkan perkembangan yang bagus. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per 18 Mei 2010, jumlah uang beredar mencapai Rp 279 triliun. Dari jumlah tersebut, rasio uang palsu yang berdedar di masyarakat tercatat sebanyak 6 bilyet per 1 juta bilyet. Deputi Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Adnan Djuanda mengatakan, rasio ini cukup mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, rasio pengedaran uang palsu masih 9 bilyet per 1 juta bilyet. Sementara pada 2009, rasio ini menurun menjadi 8 bilyet per 1 juta bilyet. "Peredaran uang palsu di negara kita cenderung masih kecil. Di negara maju seperti Amerika Serikat, rasio uang palsu mencapai 30 bilyet per 1 juta bilyet," katanya kepada KONTAN, Rabu (19/5).