Perekonomian Kian Memburuk, Pemerintah Jepang Pesimis



TOKYO. Pemerintah Jepang kembali menurunkan perkiraan perekonomiannya untuk bulan yang ketiga dalam tahun ini. Pasalnya, kondisi perekonomian terlihat kian memburuk untuk yang pertama kalinya sejak 2002. Ekspor tergelincir ke level yang paling besar di bulan November. Perusahaan juga memecat para pekerjanya dan memangkas produksinya karena resesi kian menghajar negara dengan perekonomian terbesar ke dua di dunia ini. Sementara itu, usai mengiris suku bunga patokannya menjadi 0,1% minggu lalu Gubernur Bank of Japan Masaaki Shirakawa juga sudah menegaskan bahwa ia belum pernah menghadapi kondisi yang sebegini parahnya. "Perekonomian sepertinya akan berlanjut memburuk untuk beberapa waktu lamanya," kata laporan tersebut. Terakhir kalinya pemerintah Jepang merasa pesimis dengan perekonomian untuk tiga bulan berturut-turut adalah di bulan Januari 2003. Nah, tahun ini, Jepang telah menurunkan perkiraannya selama tujuh kali dalam tahun ini, paling banyak sejak tahun 2001. Sentimen di antara pabrikan terbesar di Jepang telah runtuh, keruntuhan yang paling besar dalam 34 tahun ini. Laporan yang muncul dari bank sentral minggu lalu menunjukkan, indikasi kemerosotan ini semakin mendalam. Toyota Motor Corp. dan Sony Corp. bahkan telah mengumumkan rencananya untuk memecat ribuan pekerjanya. "Ada ketakutan bahwa status para pekerja ini menjadi lebuh buruk lantaran pemangkasan produksi," kata laporan tersebut. Jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan telah menyusut ke level yang paling ciut sejak Mei 2004. Sentimen konsumen juga cukup rendah. Perdana Menteri Taro Aso telah mengumumkan paket stimulus untuk yang kedua kalinya pada September lalu.


Editor: