JAKARTA. Para bankir harus bekerja ekstra hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, potret makro perekonomian masih tak menentu. Terbaru, pertumbuhan ekonomi direvisi menjadi 5,1%-5,5%, dari proyeksi sebelumnya 5,5%-5,9%. Revisi pertumbuhan ini menciutkan nyali bankir. Kekhawatiran bankir, perlambatan ekonomi menurunkan permintaan kredit. Dampak lain, kemampuan nasabah mencicil utang terganggu. Ujungnya, terjadi peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menilai, NPL berpotesi naik. Tapi, proyeksi Mandiri, kenaikan NPL kurang dari 100 basis poin (bps) atau 1%. Hitungan Mandiri, kenaikan NPL 1% itu sudah memasukkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Perekonomian melambat, NPL meningkat
JAKARTA. Para bankir harus bekerja ekstra hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, potret makro perekonomian masih tak menentu. Terbaru, pertumbuhan ekonomi direvisi menjadi 5,1%-5,5%, dari proyeksi sebelumnya 5,5%-5,9%. Revisi pertumbuhan ini menciutkan nyali bankir. Kekhawatiran bankir, perlambatan ekonomi menurunkan permintaan kredit. Dampak lain, kemampuan nasabah mencicil utang terganggu. Ujungnya, terjadi peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menilai, NPL berpotesi naik. Tapi, proyeksi Mandiri, kenaikan NPL kurang dari 100 basis poin (bps) atau 1%. Hitungan Mandiri, kenaikan NPL 1% itu sudah memasukkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.