NEW YORK. Mayoritas saham-saham di bursa AS ditutup dengan lonjakan. Dengan demikian, sudah lima hari terakhir, indeks Standard & Poor's 500 melesat. Kali ini, lonjakan disebabkan penjualan rumah AS dan kinerja Qualcomm Inc melampaui prediksi. Dua hal tadi mampu mengimbangi sentimen negatif penurunan rating Jepang dan angka pengajuan klaim pengangguran yang lebih tinggi ketimbang prediksi. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi arah bursa AS antara lain: Qualcomm Inc naik 5,9%, Netflix Inc meroket 15%, dan Microsoft Corp naik 0,3%. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,2% menjadi 1.299,54. Dalam lima hari ini, indeks S&P sudah naik 1,5%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 0,1% menjadi 11.989,83."Saat ini kita tengah melalui proses pemulihan. Tingkat kepercayaan mulai membaik, penjualan rumah juga meningkat. Faktor-faktor tadi pendorong pemulihan ekonomi," papar James Dunigan, chief investment officer PNC Wealth Management di Philadelphia. Dia menambahkan, kendati begitu, perekonomian AS, Eropa, dan Jepang belum sepenuhnya pulih. "Saat ini bukan saat yang terbaik untuk masuk, tapi dipastikan bukan saatnya mengurangi alokasi saham Anda," urainya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perekonomian membaik, saham-saham di bursa As diburu investor
NEW YORK. Mayoritas saham-saham di bursa AS ditutup dengan lonjakan. Dengan demikian, sudah lima hari terakhir, indeks Standard & Poor's 500 melesat. Kali ini, lonjakan disebabkan penjualan rumah AS dan kinerja Qualcomm Inc melampaui prediksi. Dua hal tadi mampu mengimbangi sentimen negatif penurunan rating Jepang dan angka pengajuan klaim pengangguran yang lebih tinggi ketimbang prediksi. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi arah bursa AS antara lain: Qualcomm Inc naik 5,9%, Netflix Inc meroket 15%, dan Microsoft Corp naik 0,3%. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,2% menjadi 1.299,54. Dalam lima hari ini, indeks S&P sudah naik 1,5%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 0,1% menjadi 11.989,83."Saat ini kita tengah melalui proses pemulihan. Tingkat kepercayaan mulai membaik, penjualan rumah juga meningkat. Faktor-faktor tadi pendorong pemulihan ekonomi," papar James Dunigan, chief investment officer PNC Wealth Management di Philadelphia. Dia menambahkan, kendati begitu, perekonomian AS, Eropa, dan Jepang belum sepenuhnya pulih. "Saat ini bukan saat yang terbaik untuk masuk, tapi dipastikan bukan saatnya mengurangi alokasi saham Anda," urainya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News