Perekonomian Mulai Pulih, Investor Antusias Koleksi Saham Fundamental



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham dengan fundamental kuat kembali menjadi target investasi pelaku pasar. Pertumbuhan ekonomi 5,1% di kuartal I 2022 menciptakan keyakinan baru bahwa sektor-sektor strategis seperti energi, konsumer dan bank akan kembali bergerak lebih cepat.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, ketika pandemi Covid-19 terjadi pada 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan akibat koreksi yang terjadi pada banyak saham termasuk emiten unggulan.

“Saat ini masih banyak investor yang memanfaatkan penurunan tersebut untuk buy on weakness,” ungkap Nafan dalam keterangannya, Jumat (20/5).


Nafan menambahkan, kesuksesan pemerintah dalam mengelola pandemi Covid-19 semakin meningkatkan keyakinan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Baca Juga: IHSG Menguat 1,39% ke 6.918 Hingga Tutup Pasar Jumat (20/5)

Kenaikan vaksinasi dan pemulihan ekonomi membuat IHSG perlahan naik, dibarengi dengan kinerja pergerakan saham berkapitalisasi besar terutama dari emiten LQ45.

Recovery ekonomi selanjutnya mendorong kinerja perusahaan-perusahaan dengan fundamental kuat menjadi semakin positif.

“Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder ini. Perusahaan energi seperti PGAS kembali menunjukkan kinerja yang positif. Demikian juga di sektor konsumer, UNVR yang terus tertekan beberapa waktu terakhir terus bangkit dan menjadi target investor,” ujar Nafan.

Sejalan dengan itu, lanjut Nafan, membaiknya ekonomi makro turut mendukung kinerja saham-saham fundamentalist. Terutama neraca dagang Indonesia yang realisasinya lebih positif di atas prediksi pasar karena didukung tingginya harga komoditas.

Industri juga masih tumbuh tercermin dari indeks pembelian industri (Purchasing Manager Index/PMI), serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih optimis.

“Pemulihan ekonomi Indonesia akan terus jadi katalis positif bagi saham-saham dengan fundamental kuat.  Terutama bagi emiten yang memiliki kinerja dan rekam jejak GCG yang baik,” terusnya.

Dilansir melalui informasi keterbukaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada kuartal I 2022, PGAS mencatatkan laba bersih senilai US$118,5 juta atau setara sekitar Rp 1,7 triliun. Melesat 92,68% dibandingkan US$61,5 juta pada kuartal I 2021.

Kenaikan laba bersih sejalan dengan pertumbuhan pendapatan PGAS yang mencapai US$836,9 juta pada kuartal I 2022. Terjadi kenaikan sebesar 14,15% dibandingkan US$733,15 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: IHSG Terbang 1,75% pada Sesi I, Asing Borong ADRO, UNVR, dan INCO

Begitu juga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang penjualan bersihnya naik 5,8% menjadi Rp10,8 triliun pada kuartal I 2022. Laba bersih perusahaan consumer ini juga tercatat positif dengan kenaikan mencapai 19% menjadi sebesar Rp2 triliun pada tiga bulan awal tahun 2022.

Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, generasi muda mendominasi penambahan jumlah investor baru tahun 2021. Mayoritas investor muda cenderung memilih saham dengan fundamental positif.

”Anak muda semakin cerdas dalam menentukan investasinya, termasuk investasi pasar modal. Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki oleh anak muda rata-rata memiliki nilai kapitalisasi yang besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihannya,” ujarnya dalam keterangan resmi saat pengumuman jumlah investor pasar modal Indonesia.

Hingga akhir triwulan I 2022, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 8,3 juta atau meningkat 12,13% dari posisi akhir 2021.

 

PGAS Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto