KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) memasang target penjualan di angka 38.500 unit tahun ini. Santiko Wardoyo, COO-Director HMSI mengatakan bahwa target ini optimistis bisa tercapai karena perekonomian Indonesia yang mulai pulih setelah pandemi Covid-19. "Di tahun 2023 kami targetkan penjualan di angka 38.500 unit atau naik sekitar 20% sampai 25% dari tahun lalu," ujar Santiko kepada Kontan, Kamis (26/1).
Lebih lanjut, Santiko menjelaskan pada 2022 pihaknya juga telah berhasil mencapai target penjualan di angka 30.000 unit. Ia menilai pasar kendaraan komersial pulih dan tumbuh seperti ketika tahun 2019 sebelum Pandemi. Untuk itu Hino cukup puas dengan raihan penjualan di 2022 yang naik tinggi.
Baca Juga: Perusahaan Pertambangan Menjadi Pendongkrak Penjualan Hino Motor Sales (HMSI) Market share Hino meraih 59% sepanjang 2022 untuk segmen
medium duty truck melalui Hino 500 Series yang terjual ke pasar sebanyak 16.411 unit, naik 78% dari 2021 yang cuma 9.242 unit. Lalu, segmen lainnya yaitu truk ringan atau
light duty truck yang diwakili oleh Hino Dutro, tercatat terjual 13.122 unit. Ditambah lagi, segmen truk tersebut juga meningkat dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya. Peningkatan ini membuat
market share dari
light duty truck milik Hino juga naik, dari 18,9% menjadi 20,3%. Santiko juga optimistis jika rapor biru ini akan membuat pangsa pasar Hino akan lebih tumbuh di 2023. Bahkan dirinya juga menyebutkan jika total target penjualan di 2023, adalah 38.500 unit. "Jadi total target penjualan di 38.500 unit, dari
medium duty truck 21.400 unit dan
light duty truck 17.100 unit," sambungnya.
Baca Juga: Ekonomi Bergulir, Kendaraan Niaga Ngacir Santiko mengatakan tahun ini, pihaknya belum berencana meluncurkan produk baru. Hino menyatakan bahwa pihaknya hanya akan menambahkan modifikasi yang ada. Sebagai contoh, pada truk tangki Pertamina, Hino menambahkan pilihan fitur baru seperti AC hingga fitur keamanan tambahan. "Tahun lalu, penjualan yang paling laris ada di truk pengangkutan tambang seperti batubara atau nikel. Sekitar 55% penjualan dikontribusi dari penjualan itu," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .