Perekonomian Spanyol Hanya Tumbuh 0,1% pada Kuartal II



MADRID. Rupanya, resesi ekonomi yang tengah di hadapi dunia mempengaruhi perekonomian negara di kawasan Eropa. Tak terkecuali Spanyol. Pada kuartal II kemarin, perekonomian Spanyol mengalami pertumbuhan terendah sejak resesi ekonomi yang terjadi tahun 1993. Pemicunya yakni semakin melempemnya industri konstruksi di negara itu.

Berdasarkan data yang dirilis Institut Nasional Statistik Spanyol, perekonomian Negeri Matador itu  hanya tumbuh 0,1%. Artinya, terjadi penurunan 0,3% dari kuartal sebelumnya. Angka tersebut sesuai dengan ramalan 10 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok pertumbuhan di angka 0,1%.

Memang, perekonomian Spanyol memiliki risiko stagnan atau berjalan di tempat, setelah sempat mengalami pertumbuhan tercepat di kawasan Eropa lebih dari 10 tahun. Pertumbuhan tersebut sebelumnya didorong dengan adanya booming di sektor properti. Sayangnya, kini, sektor properti ikut kolaps seiring adanya peningkatan suku bunga dan tingginya tingkat pengangguran. Kedua hal tersebut menggerus kemampuan warga Spanyol untuk membeli rumah dan membayar kredit. “Kami belum dapat memastikan apakah ada pertumbuhan negatif pada kuartal depan. Namun, kami melihat bahwa perekonomian Spanyol tahun ini dan tahun depan akan mandek. Dan, di akhir 2009, baru kita akan melihat mulai ada perbaikan,” jelas Ivan Barbacid, ekonom Barclays Fondos di Madrid.


Menurut salah seorang pejabat Pemerintahan Spanyol, pemerintah berencana untuk menyetujui beberapa strategi baru, agar tingkat pertumbuhan bisa kembali ke level 3% mulai 2010. “Tahun ini dan tahun depan, merupakan masa yang sulit,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, perekonomian kawasan Eropa pada kuartal II ini diperkirakan tertekan 0,2%. Itu artinya, perekonomian Eropa menyusut untuk kali pertama sejak diluncurkannya mata uang euro. Pada kuartal I lalu, perekonomian Jerman dan Prancis sudah lebih dulu mengalami penurunan.

Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet pada 7 Agustus lalu mengatakan, pertumbuhan ekonomi di zona Eropa akan terus menunjukkan tren perlambatan hingga kuartal III. Hal itu tetap terjadi meskipun bank sentral tetap menahan tingkat suku bunganya, yang merupakan tertinggi dalam tujuh tahun, untuk mengimbangi tingkat inflasi.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie