Perekonomian Tergelincir, Ekspor Singapura Menyusut tahun 2009



SINGAPURA. Singapura memangkas prediksi pertumbuhan ekonominya untuk yang keempat kalinya tahun ini. Pemerintah Singapura bilang, perekonomian kemungkinan menyusut pada tahun 2009, dan mendesak penentu kebijakan untuk mengimplementasikan sejumlah kebijakan untuk mencegah kemerosotan yang kian mendalam. Perekonomian di negara di Asia Tenggara akan melaju sebesar 2,5% hingga akhir tahun 2008, lebih ciut dari yang diprediksikan sebelumnya pada Oktober lalu, yaitu sebesar 3%. Menteri Perdagangan Singapura menegaskan hal tersebut, pagi tadi. Perekonomian Singapura telah memasuki masa resesi, dan kemungkinan akan semakin terjerembap sebesar 1% tahun depan untuk pertama kalinya sejak 2001. Sejumlah pembuat kebijakan di Asia telah memangkas suku bunganya dan mengumumkan rencana stimulus untuk menepis dampak dari krisis finansial global. Singapura akan mengumumkan bujet tahun depan pada 22 Januari mendatang, sebulan lebih cepat dari yang direncanakan, seiring dengan peringatan yang diberikan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong bahwa perekonomian kemungkinan harus berjibaku dengan perekonomian yang menyusut. “Ada tingkatan kepentingan yang diperlukan untuk mengimplementasikan pengembangan kebijakan untuk menghadapi perekonomian yang melemah,” kata Joseph Tan, chief economist Credit Suisse Private Banking di Singapura. “Pemerintah tahu bahwa tak banyak yang bisa dilakukan dengan permintaan dari luar Singapura, karenanya akan difokuskan untuk memompa perekonomian domestik,” tambahnya. Perekonomian yang lajunya bergantung pada ekspor telah memberi menggebuk negeri ini. Pesanan terhadap barang-barang elektronik maupun farmasi telah menyusut, apalagi pasar ekspor Singapura adalah Amerika dan Eropa yang saat ini sedang menderita oleh tekanan resesi. Pemerintah Singapura menegaskan hari ini bahwa pengiriman ekspornya akan menciut sebesar 7% tahun ini, dan kemungkinan akan semakin mengecil 1% lagi di tahun 2009. Kuartal ketiga tahun ini, perekonomian Singapura menciut 0,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Per Juni dan April, negeri singa ini berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 2,3%. Industri di Singapura yang biasanya ikut memberi seperempat tenaga bagi perekonomian domestik, menyusut 11,4% di kuartal ketiga dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tiga bulan sebelumnya, penyusutannya terbilang mini, 5,2%.Bakalan ada begitu banyak pekerja yang dirumahkan di sektor manufaktur dan industri keuangan. Pemerintah mengumumkan rencana untuk menyisihkan S$ 600 juta atau sekitar US$ 390 juta untuk dua tahun ke depan untuk menyokong para pekerja dan menyiapkan ladang pekerjaan anyar buat mereka.

Editor: