KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (
BIRD) telah merealisasikan pembelian armada baru sebanyak 2.700 unit per semester I-2023. 2.700 armada anyar tersebut meliputi kendaraan untuk segmen taksi maupun kendaraan rental. Sebagai gambaran, pada tahun ini Blue Bird berencana menambah 6.000 unit armada baru di tahun 2023. Pembelian armada anyar tersebut meliputi peremajaan dan juga penambahan kendaraan. “Semester I-2023 ini kami sudah membeli 2.700 armada. Kami beli 2.700 tapi ada juga 1.500 mobil yang kami jual (remajakan),” ujar Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono, ketika dijumpai di Kantor Blue Bird Senin (24/7) di Jakarta.
Untuk merealisasikan agenda ekspansi kendaraan tersebut perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun di tahun ini.
Baca Juga: Bisnis Logistik Blue Bird (BIRD) Memiliki Prospek Positif Adrianto tak memerinci berapa nilai capex yang terserap selama semester pertama. Dia hanya bilang bahwa dari total dana yang dianggarkan tahun ini sudah terpakai separuhnya. “Baru setengahnya. Nanti ada laporannya minggu depan. Pokoknya di bawah Rp 2 triliun, karena targetnya Rp 2 triliun,” tuturnya. Di samping kendaraan konvensional, BIRD juga kini tengah gencar menambah armada kendaraan listrik. Rencananya, sekitar 200-500 dari total armada baru tahun ini adalah mobil listrik. Bukan tanpa alasan, Blue Bird punya misi mengurangi emisi karbon hingga 50% pada tahun 2030 mendatang. Nah, penambahan armada kendaraan listrik ini menjadi salah satu upaya yang ditempuh oleh BIRD secara bertahap demi mencapai ambisi tersebut. Adapun, sampai saat ini Blue Bird sudah mengoperasikan sebanyak 180 kendaraan listrik. Di mana, 60 unit kendaraan di antaranya baru saja ditambahkan di tahun ini. “Kami sudah punya 180 yang beroperasi, masih di bawah alokasi budget yang disetujui oleh komisaris,” jelas dia. Selain beroperasi di area Jakarta, layanan mobil listrik Blue Bird juga sudah bisa ditemukan di Bali dan Surabaya. Layanan kendaraan ini tersedia baik untuk segmen taksi maupun rental.
Bluebird saat ini beroperasi di 18 kota besar di Indonesia, didukung oleh 54 depo yang tersebar secara nasional. Per akhir tahun 2022, Perseroan mengoperasikan lebih dari 20.000 armada, naik 4,4% dibandingkan 2021 yang mencakup semua segmen Bluebird.
Apabila mengutip catatan KONTAN, BIRD berharap tahun ini bisa menghasilkan pertumbuhan double digit, baik untuk pendapatan maupun laba bersih. Per kuartal I-2023 Blue Bird mencetak pendapatan neto sebesar Rp 1,04 triliun. Angka ini melesat 55,19% dibandingkan pendapatan neto pada kuartal I-2022 yang senilai Rp 673,98 miliar. Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpantau mencapai Rp 123,26 miliar. Lebih tinggi dari semula Rp 47,14 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .