KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut alasan mundurnya peresmian Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan yang sebelumnya dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/12/2025) mendatang. Menurut Yuliot, saat ini masih ada langkah pengecekan dan sinkronisasi dalam sistem operasi RDMP Balikpapan yang harus dilakukan. "Masih ada pengecekan dan sinkronisasi sistem operasi di RDMP secara keseluruhan untuk memastikan seluruhnya berjalan baik dan meminimalkan risiko," kata Yuliot saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025). Baca Juga: RDMP Balikpapan Beroperasi, RI Berpeluang Stop Impor Solar Mulai 2026 Sayangnya, dia belum bisa memastikan jadwal baru peresmian kilang tersebut. Menurutnya, ini akan mengikuti selesainya pengecekan yang dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Sebelumnya, Kontan telah menerima undangan peresmian RDMP Balikpapan melalui Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, acara tersebut dibatalkan, hingga waktu yang tidak ditentukan. Dalam catatan, Pjs. Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional (KPI) Milla Suciyani sempat mengatakan unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Dengan kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph). RDMP Balikpapan juga akan meningkatkan kapasitas produksi solar secara signifikan, dari sebelumnya sekitar 125.000 barel per hari (bph) menjadi sekitar 156.000 bph, atau total produksi BBM mencapai 339 ribu bph, yang membuat Indonesia berpotensi surplus solar dan tidak lagi impor mulai tahun 2026.
Peresmian RDMP Balikpapan Diundur, Wamen ESDM Ungkap Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut alasan mundurnya peresmian Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan yang sebelumnya dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/12/2025) mendatang. Menurut Yuliot, saat ini masih ada langkah pengecekan dan sinkronisasi dalam sistem operasi RDMP Balikpapan yang harus dilakukan. "Masih ada pengecekan dan sinkronisasi sistem operasi di RDMP secara keseluruhan untuk memastikan seluruhnya berjalan baik dan meminimalkan risiko," kata Yuliot saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025). Baca Juga: RDMP Balikpapan Beroperasi, RI Berpeluang Stop Impor Solar Mulai 2026 Sayangnya, dia belum bisa memastikan jadwal baru peresmian kilang tersebut. Menurutnya, ini akan mengikuti selesainya pengecekan yang dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Sebelumnya, Kontan telah menerima undangan peresmian RDMP Balikpapan melalui Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, acara tersebut dibatalkan, hingga waktu yang tidak ditentukan. Dalam catatan, Pjs. Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional (KPI) Milla Suciyani sempat mengatakan unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Dengan kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph). RDMP Balikpapan juga akan meningkatkan kapasitas produksi solar secara signifikan, dari sebelumnya sekitar 125.000 barel per hari (bph) menjadi sekitar 156.000 bph, atau total produksi BBM mencapai 339 ribu bph, yang membuat Indonesia berpotensi surplus solar dan tidak lagi impor mulai tahun 2026.