Peretas serang Bursa Malaysia



KUALA LUMPUR. Pihak berwenang Malaysia sedang menyelidiki dugaan serangan siber yang menyerang perdagangan saham online di beberapa broker lokal. Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia tengah menyelidiki gangguan tersebut. Meski ada indikasi serangan dari peretas (hacker), namun perdagangan di Bursa Malaysia tidak terpengaruh.

Juru bicara regulator bilang, satgas yang terdiri dari polisi Malaysia dan badan keamanan cybersecurity nasional saat ini masih  menyelidiki masalah itu. Pernyataan tersebut muncul setelah lima diler bursa mengatakan kepada Nikkei Markets bahwa layanan pialang online mereka terganggu lagi di pagi ini, Senin (10/7).

Sebelumnya, serangan siber serupa muncul di Rabu pekan lalu. Gangguan, yang diduga sebagai bentuk penolakan layanan terdistribusi (DDOS), menurunkan beberapa platform perdagangan online.


Pada hari Rabu kemarin, beberapa broker Malaysia menjadi sasaran serangan terkoordinasi yang diikuti oleh e-mail yang memeras meminta pembayaran jika ingin terhindar serangan lebih lanjut. Dalam e-mail itu, peretas mengancam, kegagalan untuk membayar akan mengakibatkan kenaikan uang tebusan serta serangan terus-menerus berskala besar.

"Beberapa organisasi peserta kami mengalami gangguan sesaat terhadap platform perdagangan online mereka karena serangan DDOS," kata bursa Malaysia, Senin pagi (10/7).

Platform perdagangan online RHB Investment Bank termasuk di antara broker lokal yang terkena serangan siber. Tapi, juru bicara RHB Investment Bank mengklaim serangan tersebut sudah bisa diatasi.

Editor: Dessy Rosalina