KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jepang diguncang lonjakan kasus peretasan akun trading online yang menyebabkan kerugian besar bagi para investor ritel. Menurut laporan terbaru Financial Services Agency (FSA) Jepang, nilai perdagangan ilegal mencapai ¥ 279 miliar, setara Rp 31,53 triliun, pada April 2025, melonjak dari bulan sebelumnya ¥ 26 miliar. Jumlah kasus akses tidak sah terhadap akun nasabah juga meningkat drastis menjadi 4.852 kasus pada April, dibandingkan Maret 2025 sebanyak 1.420 kasus dan 65 kasus pada Januari. Fenomena ini menandai meningkatnya serangan siber yang menjadikan industri sekuritas Jepang sebagai target. Modus yang digunakan para pelaku adalah meretas akun nasabah untuk menggunakan saham yang jarang diperdagangkan, baik di bursa domestik maupun internasional. Tindakan ini memungkinkan pelaku memiliki saham tersebut untuk menjualnya dengan harga tinggi dan meraup keuntungan ilegal.
Peretasan di Jepang Melonjak, Broker Lokal Telah Lama Bersiap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jepang diguncang lonjakan kasus peretasan akun trading online yang menyebabkan kerugian besar bagi para investor ritel. Menurut laporan terbaru Financial Services Agency (FSA) Jepang, nilai perdagangan ilegal mencapai ¥ 279 miliar, setara Rp 31,53 triliun, pada April 2025, melonjak dari bulan sebelumnya ¥ 26 miliar. Jumlah kasus akses tidak sah terhadap akun nasabah juga meningkat drastis menjadi 4.852 kasus pada April, dibandingkan Maret 2025 sebanyak 1.420 kasus dan 65 kasus pada Januari. Fenomena ini menandai meningkatnya serangan siber yang menjadikan industri sekuritas Jepang sebagai target. Modus yang digunakan para pelaku adalah meretas akun nasabah untuk menggunakan saham yang jarang diperdagangkan, baik di bursa domestik maupun internasional. Tindakan ini memungkinkan pelaku memiliki saham tersebut untuk menjualnya dengan harga tinggi dan meraup keuntungan ilegal.