JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan performa terburuk di kawasan regional pada transaksi hari ini. Pada pukul 14.37 WIB, indeks merosot 2,43% menjadi 4.094,7. Sebagai perbandingan, indeks Nikkei jepang ditutup naik 1,37%. Sementara, indeks Hang Seng Hongkong naik 2,02%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,04%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,08%, indeks Taiex Taiwan naik 0,21%, indeks FTSE KLCI Malaysia turun 0,57%. Aksi jual yang melanda pasar saham tanah air terjadi setelah pemerintah merilis data defisit neraca perdagangan yang terbesar sejak 2007 lalu. Menurut penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan di bulan Juli mencapai US$ 2,31 miliar, dengan nilai ekspor di periode tersebut sebesar US$ 15,11 miliar dan nilai impor US$ 17,42 miliar."Besarnya defisit menunjukkan seberapa serius kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini yang menyebabkan penurunan pada pasar saham," jelas Edwin Sebayang, head of research PT MNC Securities di Jakarta seperti yang dikutip Bloomberg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Performa bursa terburuk di Asia hari ini: IHSG!
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan performa terburuk di kawasan regional pada transaksi hari ini. Pada pukul 14.37 WIB, indeks merosot 2,43% menjadi 4.094,7. Sebagai perbandingan, indeks Nikkei jepang ditutup naik 1,37%. Sementara, indeks Hang Seng Hongkong naik 2,02%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,04%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,08%, indeks Taiex Taiwan naik 0,21%, indeks FTSE KLCI Malaysia turun 0,57%. Aksi jual yang melanda pasar saham tanah air terjadi setelah pemerintah merilis data defisit neraca perdagangan yang terbesar sejak 2007 lalu. Menurut penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan di bulan Juli mencapai US$ 2,31 miliar, dengan nilai ekspor di periode tersebut sebesar US$ 15,11 miliar dan nilai impor US$ 17,42 miliar."Besarnya defisit menunjukkan seberapa serius kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini yang menyebabkan penurunan pada pasar saham," jelas Edwin Sebayang, head of research PT MNC Securities di Jakarta seperti yang dikutip Bloomberg. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
