Performa Emiten Teknologi Membaik, Begini Target Terbaru dari Sekuritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pengumuman laporan keuangan, beberapa analis merilis riset terbaru. Salah satunya PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang merilis riset terbaru saham-saham teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekuritas ini memberikan penilaian atau rating netral seiring. Mengingat kinerja sektor ini meningkat signifikan di semester I-2024 secara year on year (yoy) dan melebihi ekspektasi.

Analis Riset Mirae Asse Sekuritas, Christopher Rusli mengatakan, awalnya kinerja sektor ini dinilai bakal melemah seiring  faktor musiman. Tapi ternyata performa emiten teknologi justru lebih baik dari perkiraan di 6 bulan pertama tahun ini.

Dua emiten yang menjadi sorotan yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Pendapatan bersih GOTO di semester I-2024 mencapai Rp 7,74 triliun, naik 12,4% dari periode yang sama Juni 2023 Rp 6,88 triliun. GOTO juga mampu menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp 7,16 triliun.


BUKA  mencatatkan pendapatan Rp 2,41 triliun, naik 11% dari periode Juni 2023 Rp 2,18 triliun, kendati rugi bersih entitas induk naik menjadi Rp 752 miliar dari rugi Rp 389,27 miliar. “Kami melihat GOTO dan BUKA mengalahkan estimasi kami untuk kinerja kuartal II 2024,” tulisnya, dalam publikasi riset terbaru 5 Agustus 2024.

Untuk GOTO, Christopher menilai, kerugian EBITDA yang disesuaikan (proforma) juga berhasil turun hingga 95% yoy menjadi Rp 48 miliar di kuartal II 2024, mendekati titik impas (breakeven). Sedangkan rugi periode berjalan kuartal II 2024 berkurang 63% menjadi Rp 954 miliar.

Baca Juga: Potensi Bisnis E-commerce Indonesia Bisa Sampai Triliun Rupiah, ini Pandangan Aloshop

Pengguna yang bertransaksi bulanan (MAU) naik 20% yoy. Ini setelah strategi GOTO menggaet segmen mass market dan pemangkasan biaya. Ini menandai kuartal kedelapan berturut-turut dari EBITDA yang disesuaikan membaik dan perusahaan berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas. 

Menurut Christopher, emiten teknologi tetap butuh sentimen lebih positif untuk mendorong harga saham. “Potensi penurunan suku bunga di semester kedua 2024 seharusnya menjadi salah satu katalis utama perbaikan sentimen teknologi,” jelasnya.

Sebab itu, Mirae Asset mempertahankan peringkat netral untuk sektor ini hingga perubahan lebih lanjut. “Kami memberikan rekomendasi beli untuk GOTO dan BUKA dengan target harga yang dipertahankan masing-masing Rp 80 per saham dan Rp 160 per saham mengingat kinerja keduanya masih sesuai dengan perkiraan kami saat ini,” katanya. Target harga ini masih sama dengan riset Mirae Asset sebelumnya pada 19 Juli 2024.

Sentimen positif pendorong sektor teknologi saat ini adalah berkembangnya tren live commerce di Indonesia. Sebanyak 83,7% penduduk mengakses metode ini.  E-commerce, bagian utama dari ekonomi digital, menyumbang 75,6% dari US$ 82 miliar nilai gross merchandise value (GMV) 2023.

“Faktor-faktor seperti harga yang lebih murah, pengiriman gratis, dan kemudahan berbelanja mendorong minat konsumen tinggi. Kami memperkirakan live commerce bisa menjadi tren di di semester kedua 2024 hingga full year 2025 setelah keberhasilan tren ini di China," lanjutnya.

Mirae Asset mencatat, sejak munculnya platform social-commerce di Tiongkok, belanja melalui siaran langsung menjadi bagian penting bagi konsumen dan menghasilkan penjualan eceran yang tinggi. Tidak seperti pasar negara barat, 57% pengguna live-commerce Tiongkok telah menggunakan format tersebut selama lebih dari tiga tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian