JAKARTA. Rencana Indonesia untuk mencabut larangan ekspor konsentrat nikel menjadi beban bagi pergerakan harga nikel global. Mengutip Bloomberg, Selasa (4/10) pukul 4.25 pm di Shanghai, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik 0,33% di level US$ 10.315 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini bahkan sudah terseret 2,96% dalam sepekan terakhir. Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menuturkan rencana Indonesia untuk melonggarkan kebijakan ekspor nikelnya menjadi bayang-bayang negatif utama bagi pergerakan harga nikel.
Pasalnya Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar global. Pemerintah Indonesia saat ini memasuki tahap finalisasi dalam penyelesaian aturan ekspor. Nantinya jika benar dilonggarkan, maka ekspor nikel akan longgar sepanjang tiga sampai lima tahun mendatang dan ini juga artinya memberikan izin untuk ekspor bijih nikel yang rendah mutunya atau dengan standar kejernihan sekitar 1,8%. “Sampai saat ini memang pasar masih menentukan keputusan akhir yang rencananya akan disahkan pada minggu depan, tapi ini sudah cukup untuk menarik turun harga,” jelas Andri.