Performa nikel terus mengkilap



JAKARTA. Sejak tengah pekan lalu harga nikel memang terus menunjukkan performa yang memuaskan. Jajaran katalis positif sedang membalut pergerakan harga komoditas logam industri ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/7) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terbang 1,70% di level US$ 10.760 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Pendukung laju harga nikel adalah kenaikan penjualan nikel di China, stok di LME yang terus mengempis dan gonjang-ganjing pertambangan di Filipina. Sehingga efeknya harga nikel menjadi komoditas logam industri yang mencatatkan hasil gemilang sampai saat ini.


“Investor masih khawatir soal suplai yang terganggu di Filipina,” tutur Jia Zheng, Trader di Soochow Futures Co. seperti dikutip dari Bloomberg. Sehingga ekspektasinya harga nikel masih akan terus naik dalam jangka pendek ini.

Impor nikel China semester satu 2016 naik menjadi 229.600 ton. Sedangkan stok nikel di LME turun ke level terendahnya sejak Oktober 2014 lalu dan jika sepanjang Juli 2016 ini turun lagi maka penurunan stok nikel sudah berlangsung selama enam bulan beruntun. Per Kamis lalu, stok sudah turun 15% dibanding sejak awal tahun 2016 lalu yakni di 37.013 ton.

Kekuatan lainnya bagi harga nikel datang dari prediksi GMK Norilsk Nickel PJSC yang merupakan salah satu produsen nikel terbesar dunia, bahwa diprediksi permintaan akan melebihi pasokan sekitar 60.000 ton di tahun ini dan menjadi 100.000 ton di tahun 2017 mendatang. Tidak heran ini akan mampu menopang kelanjutan kenaikan harga nikel untuk beberapa waktu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto