KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi potensi bisnis bagi emiten ritel makanan dan minuman alias food and beverage (F&B). Tapi, ekspansi sektor ini masih dibayangi ketatnya persaingan dengan bisnis online. Emiten yang bergerak di bisnis F&B terbilang banyak. Misalnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Lalu ada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Beberapa di antaranya cukup gencar ekspansi. Sebut saja MPPA yang memiliki 289 gerai multiformat yang tersebar dari Aceh sampai Papua dengan bendera Hypermart. Dari catatan KONTAN, MPPA akan membuka 9–10 gerai Hypermart tahun ini.
Performa peritel makanan tertekan bisnis online
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi potensi bisnis bagi emiten ritel makanan dan minuman alias food and beverage (F&B). Tapi, ekspansi sektor ini masih dibayangi ketatnya persaingan dengan bisnis online. Emiten yang bergerak di bisnis F&B terbilang banyak. Misalnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Lalu ada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Beberapa di antaranya cukup gencar ekspansi. Sebut saja MPPA yang memiliki 289 gerai multiformat yang tersebar dari Aceh sampai Papua dengan bendera Hypermart. Dari catatan KONTAN, MPPA akan membuka 9–10 gerai Hypermart tahun ini.