JAKARTA. Selama kurun empat bulan terakhir, kinerja reksadana berbasis dollar Amerika Serikat (AS) terangkat. Katalis positif bersumber dari situasi pasar domestik yang menghijau. Mengacu data Infovesta Utama, secara year to date hingga 22 April 2016, reksadana dollar jenis saham mencetak imbal hasil paling tinggi yakni sebesar 12,42%. Lalu diikuti oleh reksadana dollar jenis campuran 8,74%, pendapatan tetap 3,76%, serta pasar uang 0,19%. Reksadana dollar jenis saham milik PT Manulife Aset Manajemen Indonesia yang bertajuk Manulife Greater Indonesia Fund memperoleh return paling besar yakni 13,3% (ytd).
Per 22 April 2016, reksadana ini telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai US$ 1,05. Adapun per Maret 2016, produk yang meluncur sejak 14 September 2011 tersebut menghimpun dana kelolaan US$ 152,98 juta. Mengutip fund fact sheet per Maret 2016, perusahaan memarkirkan mayoritas dana kelolaan Manulife Greater Indonesia Fund pada efek saham domestik, sebesar 93,1%. Sisanya 3,45% pada efek saham luar negeri dan 3,45% pada instrumen pasar uang. Lima besar efek dalam portofolio reksadana tersebut di antaranya ASII, BBCA, BBRI, HMSP, serta TLKM.