JAKARTA. Rupiah mencatatkan penguatan mingguan terbesar di sepanjang tahun ini. Pada periode 16-20 September 2013, rupiah mencatatkan penguatan sebesar 0,5% menjadi 11.351 per dollar AS. Ini merupakan performa terbaik sejak November 2012 lalu. Meski demikian, sepanjang hari ini, rupiah melemah sebesar 0,6%. Sementara itu, nilai kontrak non deliverable forwards (NDF) rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 1% dibanding pekan lalu menjadi 11.158 per dollar AS. Kontrak NDF yang sama melemah 2,1% pada hari ini dan 1,7% lebih perkasa dibanding level rupiah di pasar spot.Penguatan rupiah terjadi setelah the Federal Reserve secara tidak terduga mempertahankan kebijakan stimulus mereka. Kondisi ini yang mendongkrak tingkat permintaan aset-aset emerging market. "Tak ada pengurangan stimulus dari the Fed memangkas permintaan terhadap dollar AS. Respons bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan dalam mencegah inflasi akan kembali menarik dana asing masuk ke dalam aset-aset Indonesia," jelas Nurul Eti Nurbaeti, head of treasury research PT Bank Negara Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Performa rupiah sepekan terbaik di sepanjang 2013
JAKARTA. Rupiah mencatatkan penguatan mingguan terbesar di sepanjang tahun ini. Pada periode 16-20 September 2013, rupiah mencatatkan penguatan sebesar 0,5% menjadi 11.351 per dollar AS. Ini merupakan performa terbaik sejak November 2012 lalu. Meski demikian, sepanjang hari ini, rupiah melemah sebesar 0,6%. Sementara itu, nilai kontrak non deliverable forwards (NDF) rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 1% dibanding pekan lalu menjadi 11.158 per dollar AS. Kontrak NDF yang sama melemah 2,1% pada hari ini dan 1,7% lebih perkasa dibanding level rupiah di pasar spot.Penguatan rupiah terjadi setelah the Federal Reserve secara tidak terduga mempertahankan kebijakan stimulus mereka. Kondisi ini yang mendongkrak tingkat permintaan aset-aset emerging market. "Tak ada pengurangan stimulus dari the Fed memangkas permintaan terhadap dollar AS. Respons bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan dalam mencegah inflasi akan kembali menarik dana asing masuk ke dalam aset-aset Indonesia," jelas Nurul Eti Nurbaeti, head of treasury research PT Bank Negara Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News