KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sepanjang tahun lalu tak menggembirakan. Namun, masih ada harapan performa emiten semen pelat merah ini bisa membaik, meski sentimen negatif masih membayangi. Sepanjang 2017, laba bersih perusahaan merosot hingga 55,5% dari Rp 4,52 triliun pada 2016 menjadi Rp 2,01 triliun. Penurunan laba bersih SMGR terjadi seiring bertambahnya beban pokok pendapatan perusahaan sebesar 22% dari Rp 16,28 miliar menjadi Rp 19,85 miliar. Kenaikan beban pokok pendapatan disebabkan biaya bahan baku dan pabrikasi yang kian menanjak. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat, tahun ini, kinerja SMGR masih akan tertekan oleh potensi kenaikan harga batubara. "Sejauh ini harga batubara masih dalam kondisi uptrend di kisaran US$ 90-US4 100 per metrik ton," paparnya, Rabu (28/3).
Performa Semen Indonesia masih dibayangi sentimen negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sepanjang tahun lalu tak menggembirakan. Namun, masih ada harapan performa emiten semen pelat merah ini bisa membaik, meski sentimen negatif masih membayangi. Sepanjang 2017, laba bersih perusahaan merosot hingga 55,5% dari Rp 4,52 triliun pada 2016 menjadi Rp 2,01 triliun. Penurunan laba bersih SMGR terjadi seiring bertambahnya beban pokok pendapatan perusahaan sebesar 22% dari Rp 16,28 miliar menjadi Rp 19,85 miliar. Kenaikan beban pokok pendapatan disebabkan biaya bahan baku dan pabrikasi yang kian menanjak. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat, tahun ini, kinerja SMGR masih akan tertekan oleh potensi kenaikan harga batubara. "Sejauh ini harga batubara masih dalam kondisi uptrend di kisaran US$ 90-US4 100 per metrik ton," paparnya, Rabu (28/3).