KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok sepertinya akan berlanjut. Pasalnya, Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan tarif barang-barang China senilai US$ 200 miliar akan meningkat menjadi 25% dari 10%. Hal ini berdampak pada perdagangan RI-China. Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi Darmin Nasution mengatakan, akibat dari situasi tersebut, performa transaksi perdagangan Indonesia-China bisa keok. Pasalnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok pasti akan melambat sehingga kegiatan ekspor-impor di Tiongkok bisa ikut melambat. "Neraca dagang kita dengan China menurun, ekspornya menurun bisa juga impornya turun," jelas Darmin di kantornya, Jumat (10/5).
Performa transaksi perdagangan RI-China bisa keok akibat perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok sepertinya akan berlanjut. Pasalnya, Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan tarif barang-barang China senilai US$ 200 miliar akan meningkat menjadi 25% dari 10%. Hal ini berdampak pada perdagangan RI-China. Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi Darmin Nasution mengatakan, akibat dari situasi tersebut, performa transaksi perdagangan Indonesia-China bisa keok. Pasalnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok pasti akan melambat sehingga kegiatan ekspor-impor di Tiongkok bisa ikut melambat. "Neraca dagang kita dengan China menurun, ekspornya menurun bisa juga impornya turun," jelas Darmin di kantornya, Jumat (10/5).