Pergantian pipa blok Rokan ditargetkan rampung sebelum 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses penggantian pipa-pipa lama di Blok Rokan masih belum dimulai proses pengerjaan fisiknya. Namun proyek ini ditargetkan rampung sebelum alih kelola pada Agustus 2021 mendatang.

Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Danny Praditya ketika ditemui di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta bilang proyek ini masih dalam pembahasan internal. "Masih perlu melihat skema dan finalisasi strukturnya nanti seperti apa," kata Danny, Senin (28/5).

Sekedar informasi, proyek peremajaan pipa gas ini diserahkan PT Pertamina kepada sub holding gas yakni PGN dan Pertagas.


Danny mengungkapkan penugasan secara resmi telah diberikan lewat surat penugasan dan berlangsung pada bulan ini. Sayangnya Danny tidak merinci seputar estimasi biaya.

Namun, Danny bilang proyek ini diharapkan rampung dalam waktu yang lebih cepat dari perkiraan. "Kita maunya dan kita harapkan tahun depan, ganti pipa biasa harusnya tak sulit," ujar Danny.

Lebih jauh Danny menyebut infrastruktur pipa nantinya akan menggunakan produk perusahaan dalam negeri. "Kita memang diminta meningkatkan perusahaan domestik dan selama ini pun industri memang gunakan dari dalam negeri," jelas Danny.

Masih menurut Danny, proyek penggantian pipa ini sendiri tidak akan mengganggu produksi dari Blok Rokan. "Pasang yang baru dulu, setelah itu yang lama dibongkar," kata Danny. 

Adapun, pipa-pipa lama di Blok Rokan sejatinya masih beroperasi dengan baik namun langkah penggantian pipa dirasa perlu mengingat aspek ketahanan, keamanan dan integritas.

Disisi lain, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo memberikan tanggapannya seputar proses penggantian pipa eksisting di Blok Rokan. "Saat ini sedang dilakukan penyusunan standar teknik atau Front End Engineering Design (FEED)," ujar Dilo kepada Kontan.co.id, Selasa (28/5).

Sementara itu beberapa waktu lalu, Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs Chevron Pacific Indonesia (CPI) Wahyu Budiarto bilang proses penggantian pipa sepanjang 200 kilometer (km) membutuhkan waktu yang cukup lama dengan sejumlah pertimbangan lain.

"Butuh waktu tiga sampai lima tahun, belum lagi pembongkaran jalur pipa di jalan utama dapat menimbulkan masalah sosial," ujar Wahyu. Tanggapan dan saran yang diberikan Chevron merupakan niatan agar produksi Blok Rokan dapat tetap terjaga selepas alih kelola di 2021 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .