SYDNEY. Bursa Asia pagi ini (18/9) bergerak liar. Pada pukul 09.45 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 123,50. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%.Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Takeda Pharmaceutical Co yang naik 0,8% di Tokyo, BHP Billiton Ltd yang turun 0,9% di Sydney, Fortescue Metals group Ltd naik 16% di Sydney, dan Panasonic Corp turun 0,5%. Pergerakan fluktuatif bursa Asia dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Untuk sentimen positifnya, kinerja perusahaan-perusahaan yang sedikit keterkaitannya dengan pertumbuhan ekonomi terlihat menggembirakan. Namun, sentimen itu dibayangi oleh kecemasan investor terkait bailout yang dibutuhkan Spanyol. "Masih ada sejumlah faktor yang dikhawatirkan. Investor menjadi gugup jika pemerintah China tidak merespon perlambatan ekonominya dengan kebijakan. Selain itu, ada ketegangan antara negara-negara Eropa terkait persyaratan bailout,' papar Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pergerakan bursa Asia pagi ini volatil
SYDNEY. Bursa Asia pagi ini (18/9) bergerak liar. Pada pukul 09.45 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 123,50. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%.Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Takeda Pharmaceutical Co yang naik 0,8% di Tokyo, BHP Billiton Ltd yang turun 0,9% di Sydney, Fortescue Metals group Ltd naik 16% di Sydney, dan Panasonic Corp turun 0,5%. Pergerakan fluktuatif bursa Asia dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Untuk sentimen positifnya, kinerja perusahaan-perusahaan yang sedikit keterkaitannya dengan pertumbuhan ekonomi terlihat menggembirakan. Namun, sentimen itu dibayangi oleh kecemasan investor terkait bailout yang dibutuhkan Spanyol. "Masih ada sejumlah faktor yang dikhawatirkan. Investor menjadi gugup jika pemerintah China tidak merespon perlambatan ekonominya dengan kebijakan. Selain itu, ada ketegangan antara negara-negara Eropa terkait persyaratan bailout,' papar Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News