JAKARTA. Harga minyak mendekati level US$ 53 per barel lantaran investor masih mempertimbangkan kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) dengan penurunan produksi OPEC dan produsen lain. Mengutip Bloomberg, Selasa (14/2) pukul 14.04 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange menguat tipis 0,03% ke level US$ 52,95 per barel dibanding sehari sebelumnya setelah tergerus 1,7% pada awal pekan ini. Survey Bloomberg menunjukkan persediaan minyak AS minggu lalu kemungkinan naik 3,5 juta barel. Sementara data resmi dari pemerintah baru akan dirilis Energy Information Administration (EIA) pada Rabu (15/2).
Pergerakan harga minyak terbatas menanti data AS
JAKARTA. Harga minyak mendekati level US$ 53 per barel lantaran investor masih mempertimbangkan kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) dengan penurunan produksi OPEC dan produsen lain. Mengutip Bloomberg, Selasa (14/2) pukul 14.04 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange menguat tipis 0,03% ke level US$ 52,95 per barel dibanding sehari sebelumnya setelah tergerus 1,7% pada awal pekan ini. Survey Bloomberg menunjukkan persediaan minyak AS minggu lalu kemungkinan naik 3,5 juta barel. Sementara data resmi dari pemerintah baru akan dirilis Energy Information Administration (EIA) pada Rabu (15/2).