Pergerakan IHSG Dalam Sepekan Masih Diselimuti Sentimen Negatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,87% menuju 7.168,87 pada Jumat (16/9). Sementara sepekan terakhir IHSG turun 1,02%. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan, pekan ini IHSG sempat tembus sekitar level 7.300, tapi hari ini IHSG ditutup melemah cukup signifikan.

“Ini menunjukkan sikap pelaku pasar dan investor mengantisipasi RDG Bank Indonesia (BI) dan FOMC yang akan dilaporkan pekan depan, yang diproyeksikan akan semakin agresif,” kata Desy kepada Kontan.co.id, Jumat (16/9). 


Baca Juga: IHSG Melorot 1,87% ke 7.168 di Akhir Perdagangan Jumat (16/9), Sektor Keuangan Anjlok

Dengan adanya ekspektasi itu, lanjut Desy, pelaku pasar berspekulasi bahwa laju ekonomi dan sejumlah aktivitas bisnis berpotensi melambat dengan potensi daya beli yang melemah. 

Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati pergerakan IHSG pekan ini cenderung didukung oleh aski speculative buy. Hal ini mengingat IHSG sangat dekat dengan resisten yang akhirnya mencetak level tertinggi barunya. 

“Namun pasca kenaikan suku bunga BI dan harga BBM sebenarnya hanya menunggu waktu terjadinya aksi profit taking sebagai antisipasi sebelum dirilisnya laporan kuartal ketiga,” tutur Ivan.

Menurut Ivan, tekanan jual ini cukup rawan disusul oleh aksi jual di pekan depan dengan indikasi lebih agresif apabila IHSG sudah mulai berada di bawah 7.065. 

Baca Juga: IHSG Merosot 122 Poin, Saham-Saham Ini Justru Naik Dobel Digit, Jumat (16/9) Siang

Secara terpisah, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan IHSG ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang beberapa waktu lalu juga sempat terkoreksi akibat adanya rilis data inflasi AS. 

Ivan memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 7.000–7.270 pada sepekan mendatang. Sementara Desy memperkirakan IHSG akan fluktuatif di area 7.025–7.276.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi