Pergerakan IHSG Pekan Ini Akan Disetir Pelemahan Rupiah dan BI Rate



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,42% atau 96,73 poin ke level 6.734,83 pada Jumat akhir pekan lalu (14/6).

Pekan lalu, IHSG dihantam berbagai sentimen mulai dari kebijakan suku bunga The Fed dan pelemaha rupiah. Ditambah anjloknya harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akibat kebijakan full call auction (FCA) Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasca libur panjang, pergerakan IHSG akan dipengaruhi kebijakan suku bunga the Fed dan bunga Bank Indonesia (BI rate). Selain itu, pelaku pasar akan mencermati perkembangan kebijakan full call auction (FCA).


Sebagai informasi, BEI tengah melakukan penyesuaian Peraturan Bursa nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus.

Baca Juga: Masuk Pekan Pendek, Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Minggu Ini

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, pasca libur panjang Idul Adha, pergerakan IHSG akan diwarnai sentimen perilisan data ekonomi.

Dari dalam negeri, akan ada rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Mei, pertumbuhan kredit bulan Mei, keputusan suku bunga BI atau BI rate, suku bunga fasilitas simpanan Juni, dan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) YoY Mei.

Kemudian, data ekonomi luar negeri meliputi neraca perdagangan Jepang, tingkat inflasi bulan Mei Jepang, tingkat inflasi Inggris, keputusan suku bunga Bank of England (BoE) Inggris, penjualan ritel bulanan atau Month on Month (MoM) Mei Inggris, Flash Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Hamburg Commercial Bank (HCOB) Juni Jerman.

Oktavianus memperkirakan, apabila IHSG mampu menembus resistance 6.806 – 6.838 maka ada kemungkinan penguatan ke resistance berikutnya. Kemudian, apabila IHSG menembus support 6.698 – 6.649, maka akan melanjutkan pelemahan ke support berikutnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan downgrade rating ekuitas Indonesia menjadi sentimen penggerak arah pergerakan bursa ke depan.

Kemudian, pendirian The Fed yang masih higher for longer pada suku bunganya juga menjadi perhatian tersendiri bagi para investor.

“Hal-hal tersebutlah yang diperkirakan menjadi pemicu masih munculnya outflow pada IHSG,” kata Herditya kepada Kontan, Selasa (18/6).

Baca Juga: Indeks Saham BUMN Paling Jeblok Sepekan Saat IHSG Turun 2,36%

Secara teknikal, Herditya memprediksi IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek dengan support di 6.696 dan resistance 6.846 pada Rabu (19/6).

Herditya merekomendasikan saham UNVR dengan target harga Rp 3.260 – Rp 3.390, ACES berkisar di level Rp 885 – Rp 915, dan MIDI di harga Rp 400 – Rp 410.

Sedangkan Oktavianus menjagokan saham AMMN dengan target harga Rp 12.325 – Rp 12.500, CMYR berkisar di level Rp 5.100 – Rp 5150, dan HUMI di harga Rp 89 – Rp 90, serta UNVR di harga Rp 3.270 – Rp 3.330

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat