KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir jelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), pergerakan indeks dolar diperkirakan masih berkonsolidasi di tengah ketidakpastian terkait siapa yang bakal menjadi pemimpin Negeri Paman Sam tersebut. Segala kemungkinan bagi indeks dolar juga bisa terjadi, bergantung siapa yang bakal terpilih. Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, Wall Street awal pekan (26/10) dibuka melemah, dilihat dari futures pada tiga indeks acuan di awal perdagangan. Ini merupakan perdagangan minggu terakhir jelang pemilihan presiden AS. "Investor mungkin mengambil profit sambil menunggu dan melihat perkembangan minggu terakhir ini," ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (26/10). Terkait indeks dolar yang cenderung tertekan dalam beberapa waktu terakhir, Sutopo menilai, sentimen pasar tidak hanya berfokus pada pemilu, siapapun yang menang akan mengerjakan tugas yang berat dari dampak virus. Apalagi, AS mencatat rekor lonjakan infeksi Covid-19 akhir pekan lalu.
Pergerakan indeks dolar menunggu hasil pemilihan presiden AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir jelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), pergerakan indeks dolar diperkirakan masih berkonsolidasi di tengah ketidakpastian terkait siapa yang bakal menjadi pemimpin Negeri Paman Sam tersebut. Segala kemungkinan bagi indeks dolar juga bisa terjadi, bergantung siapa yang bakal terpilih. Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, Wall Street awal pekan (26/10) dibuka melemah, dilihat dari futures pada tiga indeks acuan di awal perdagangan. Ini merupakan perdagangan minggu terakhir jelang pemilihan presiden AS. "Investor mungkin mengambil profit sambil menunggu dan melihat perkembangan minggu terakhir ini," ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (26/10). Terkait indeks dolar yang cenderung tertekan dalam beberapa waktu terakhir, Sutopo menilai, sentimen pasar tidak hanya berfokus pada pemilu, siapapun yang menang akan mengerjakan tugas yang berat dari dampak virus. Apalagi, AS mencatat rekor lonjakan infeksi Covid-19 akhir pekan lalu.