Pergerakan Rupiah Bakal Disetir Data Pembukaan Lapangan Kerja AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot mampu memperkecil pelemahan di akhir perdagangan pada Selasa (3/10). Dimana rupiah spot ditutup melemah 0,32% di level Rp 15.580 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat pelemahan rupiah akibat tren penguatan dolar berlanjut sejak sesi perdagangan AS malam lalu. Sumber dari penguatan dolar AS di antaranya, penguatan dari data-data manufaktur AS, seperti PMI Manufaktur AS yang naik menjadi 49,8 dari sebelumnya 48,9.

ISM Manufacturing juga naik menjadi 49,0 dari sebelumnya 47,5. 


"Kedua indikator tersebut menandakan pemulihan di sektor manufaktur AS di tengah tingginya biaya pinjaman dan harga input yang lebih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10).

Baca Juga: Melemah, Rupiah Jisdor Tembus ke Rp 15.600 Per Dolar AS Pada Selasa (3/10)

Pelemahan rupiah tertahan setelah Bank Indonesia (BI) menyatakan berencana untuk mengintervensi rupiah dalam rangka stabilisasi nilai tukar, serta potensi untuk stabilisasi pasar obligasi.

Untuk Rabu (4/10), Josua memperkirakan rupiah berpotensi menguat terbatas. Salah satunya didorong oleh potensi penurunan data pembukaan lapangan kerja AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong justru menilai data pembukaan lapangan kerja AS akan menguat. Ia memprediksi data tenaga kerja AS Jolt sebesar 8,87 juta lowongan.

"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan dolar AS," katanya.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS. Sementara Josua memproyeksikan rupiah di kisaran Rp 15.525 - Rp 15.625 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi