Pergerakan rupiah berpotensi terbatas menanti rapat FOMC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) berada di bawah ekspektasi. Nilai tukar rupiah jadi berhasil menguat. Mengutip Bloomberg, Jumat (29/10), rupiah menguat 0,04% ke Rp 14.168 per dollar AS. Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) menguat 0,19% ke Rp 14.171 per dolar AS. 

Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan rupiah menguat karena data ekonomi AS kuartal III-2021 diproyeksikan lebih rendah ke 2% dari sebelumnya di 2,6%. Fikri melihat ada kekhawatiran meski data tenaga kerja ekonomi AS membaik, tetapi pertumbuhan ekonomi tidak setinggi seperti yang diharapkan. 

Namun, Fikri memperkirakan penguatan rupiah di akhir pekan berpotensi terbatas karena data ekspektasi pertumbuhan ekonomi kawasan euro di kuartal III-2021 naik 2,2% dari kuartal sebelumnya di 2,2%.


Baca Juga: Valuasi saham makin menarik, kinerja reksadana campuran Sucorinvest AM unggul

Selain itu, pergerakan rupiah masih terbatas karena pelaku pasar menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 2-3 November 2021. "Investor global menahan diri sampai hasil FOMC mengenai tapering keluar," kata Fikri. 

Kompak, Lukman Leong analis DC Futures memproyeksikan penguatan rupiah akan tertahan oleh pelaku pasar yang menanti banyak data penting dari bank sentral dunia di pekan depan. "Fundamental rupiah yang kuat akan tertahan oleh banyaknya data yang rilis, apalagi inflasi AS tinggi dan banyak sinyal kenaikan suku bunga AS," kata Lukman. 

Pada perdagangan Senin (1/10), Lukman memproyeksikan rupiah di rentang Rp 14.150 per dolar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS. Sementara, Fiikri memprediksikan rentang rupiah di 14.050 per dolar AS-Rp 14.250 per dolar AS. 

Selanjutnya: Sejumlah kalangan mulai menggemari investasi aset kripto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .