Pergerakan rupiah datar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak mendatar awal pekan ini. Maklum, belum ada agenda ekonomi penting yang bisa jadi penggerak rupiah.

"Rupiah akan makin datar pergerakannya dengan kecenderungan menguat setelah data inflasi Amerika Serikat dirilis dan tidak ada hasil yang mengagetkan," kata Lukman Leong, Research & Analyst Valbury Asia Futures, akhir pekan lalu (17/11).

Sedangkan Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan rupiah berpotensi menguat. Bila neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang diumumkan pekan ini membaik sesuai prediksi, maka nilai tukar rupiah bisa menguat.


Cuma, persetujuan atas rencana reformasi pajak Amerika Serikat bisa menekan pergerakan rupiah. Data perumahan AS yang akan dirilis pekan ini juga diprediksi melebihi ekpektasi. Selain itu, pelaku pasar menanti pidato Janet Yellen dan rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.

Hari ini (20/11), Josua memprediksi kurs rupiah bergerak di rentang Rp 13.500–Rp 13.550. Lukman memperkirakan rupiah bergulir antara Rp 13.500–Rp 13.530.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati