Pergerakan rupiah esok menanti gerakan buruh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah diprediksi akan berlanjut pada perdagangan Rabu (7/10). Pada Selasa (6/10), kurs rupiah spot menguat 0,44% ke Rp 14.735 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat 1,04% ke level Rp 14.712 per dolar AS.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, pergerakan rupiah masih menanti respons buruh terkait persetujuan Undang-Undang Cipta Kerja. Pasar valuta cenderung merespons positif pembentukan UU tersebut karena dinilai mampu memberikan kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia. 

"Besok kita lihat apakan akan ada gerakan buruh, jika tidak maka rupiah bisa positif di bawah Rp 14.700 per dolar AS," jelas Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).


Baca Juga: Pengesahan omnibus law cipta kerja berpotensi menekan IHSG pada Rabu (7/10)

Di sisi lain, sentimen eksternal seperti keluarnya Presiden AS Donald Trump dari rumah sakit juga memberikan sentimen positif terhadap rupiah. Ditambah, muncul kabar bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, sudah menelpon DPR untuk segera mengesahkan rencana stimulus AS dan berpotensi menekan dolar AS.

Untuk itu, pada perdagangan besok (7/10) Fikri memprediksi rupiah masih akan berfluktuasi dengan kecenderungan menguat. Adapun rentang mata uang Garuda bakal berada di kisaran Rp 14.550 per dolar AS hingga Rp 14.850 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah masih punya peluang menguat pada Rabu (7/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati