Pergerakan Rupiah, Kamis (22/8), Menantikan Pidato Jerome Powell



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada Rabu (21/8). Di pasar spot, rupiah terkoreksi 0,41% ke level Rp 15.500 per dolar Amerika Serikat.

Namun, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,15% ke Rp 15.456 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah di pasar spot lebih disebabkan aksi profit taking setelah penguatan yang sangat tajam akhir-akhir ini. Di sisi lain, dolar AS juga sedikit rebound walau masih tertekan.


"Investor mengantisipasi pernyataan dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell malam ini dalam risalah pertemuan FOMC," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/8).

Untuk besok, rupiah diperkirakan masih berpotensi terimbas aksi profit taking walau terbatas. Namun, penggerak rupiah masih akan bergantung pada isi pidato Powell malam ini, sembari investor menantikan pidato Powell pada event Jackson Hole.

Baca Juga: Dolar AS Sentuh Level Terendah Tahun Ini Terhadap Euro, Pasar Menunggu Pidato Powell

Dari domestik, investor menantikan data neraca transaksi berjalan yang dalam dalam empat kuartal terakhir terus defisit. "Pasar memproyeksikan kali ini neraca transaksi berjalan ini masih defisit sebesar US$ 900 juta, sehingga berpotensi menekan rupiah," kata Lukman.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana justru melihat rupiah lebih positif. Ia memperkirakan rupiah terapresiasi pada Kamis (22/8).

"BI mempertahankan suku bunga di level 6,25% dan stabilitas rupiah sehingga saya pikir akan membuat pasar 'confident' terhadap rupiah," sebutnya.

Namun memang, penguatan rupiah masih akan terbatas. Sebab, pasar masih menantikan pidato Powell pada Jackson Hole yang dharapkan membuka ruang lebih besar terhadap penurunan Fed Rate.

Fikri memproyeksikan rupiah akan bergerak direntang Rp 15.420 - Rp 15.580 per dolar AS pada Kamis (22/8). Sementara, prediksi Lukman, rupiah akan dikisaran Rp 15.450 - Rp 15.550 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat