Pergerakan rupiah menanti data cadangan devisa



JAKARTA. Pergerakan rupiah mulai terbatas setelah mencatat penguatan yang cukup tajam. Data ekonomi dalam negeri masih menjadi faktor utama yang akan menggerakkan mata uang garuda.

Di pasar Spot, Rabu (13/7) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,26% ke level Rp 13.086 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,4% ke level Rp 13.095.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra memaparkan, meski menguat rupiah bergerak dalam range sempit selama dua hari terakhir. Pergerakan rupiah masih bertahan di sekitar level Rp 13.100 yakni level yang terus dijaga oleh BI.


"Saat ini sentimen domestik cenderung stabil sehingga pergerakan rupiah kemungkinan akan sideway," ujarnya.

Selanjutnya, rupiah menanti data cadangan devisa pada tanggal 14 Juli serta data neraca perdagangan tanggal 15 Juli. Jika data ini positif, rupiah berpeluang menguat. Tetapi BI kemungkinan akan melakukan intervensi jika mata uang garuda menguat tajam.

"Pemerintah ingin mendorong ekspor, sementara penguatan rupiah dapat berdampak buruk pada ekspor dalam negeri," imbuh Agus.

Dari sisi eksternal, rupiah menanti kebijakan eknomi dari Bank Sentral Inggris (BOE). Jika BOE memangkas suku bunga dan menggelontorkan stimulus ekonomi, maka pasar saham akan menguat dan menekan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto