Awal pekan ini, rupiah melemah tipis. Merujuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang garuda turun lima poin ke level Rp 8.985 per dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin, dollar AS akhirnya mengakhiri pelemahannya dan menguat seiring pelemahan euro menjelang pertemuan Uni Eropa di Brussel. Mochamad Doddy Arifianto, pengamat pasar valuta, menilai sampai akhir semester I tahun ini, rupiah tidak menguat tinggi. Penguatan yang terjadi sebelumnya, kata dia, lebih karena euforia investment grade Indonesia. "Saya prediksi, kurs mungkin melemah menjadi Rp 9.200 per dollar AS lagi," tutur dia. Sedikit berbeda, Head of Analyst Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono melihat rupiah sebenarnya cukup kuat. "Apalagi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hampir 2%," ujarnya.
Pergerakan rupiah menanti hasil Eropa
Awal pekan ini, rupiah melemah tipis. Merujuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang garuda turun lima poin ke level Rp 8.985 per dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin, dollar AS akhirnya mengakhiri pelemahannya dan menguat seiring pelemahan euro menjelang pertemuan Uni Eropa di Brussel. Mochamad Doddy Arifianto, pengamat pasar valuta, menilai sampai akhir semester I tahun ini, rupiah tidak menguat tinggi. Penguatan yang terjadi sebelumnya, kata dia, lebih karena euforia investment grade Indonesia. "Saya prediksi, kurs mungkin melemah menjadi Rp 9.200 per dollar AS lagi," tutur dia. Sedikit berbeda, Head of Analyst Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono melihat rupiah sebenarnya cukup kuat. "Apalagi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hampir 2%," ujarnya.