Pergerakan Rupiah Menanti Hasil FOMC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya di awal pekan ini dengan melemah 0,09% atau 14,50 poin ke Rp 15.370 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah bergerak sideways di tengah sentimen yang mixed di pasar keuangan Asia.

"Para investor cenderung wait and see menjelang rapat FOMC yang akan diumumkan pada Rabu mendatang sekalipun Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) di level 5,5%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/9).


Di sisi lain, kekhawatiran investor terhadap perekonomian China berlanjut, yang kemudian mendorong pelemahan yuan China terhadap dolar AS, sehingga berdampak pada pelemahan sebagian mata uang Asia lainnya.

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.370 Per Dolar AS Pada Hari Ini (18/9)

Untuk besok, Josua menilai rupiah cenderung bergerak menguat terbatas. Ini akibat ekspektasi penurunan indeks perumahan di AS.

"Penurunan indeks perumahan di AS berpotensi mendorong penurunan ekspektasi inflasi di AS," katanya.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menilai rupiah justru menilai rupiah masih akan melemah. Adapun sentimen utamanya investor masih fokus pada FOMC.

"Investor mengkhawatirkan recovery ekonomi dunia akan terhambat oleh harga  minyak mentah yang semakin tinggi," sebutnya.

Lukman pun memprediksi rupiah bergerak dengan rentang Rp 15.300 - Rp 15.450 per dolar AS. Sementara Josua memperkirakan rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.325 - Rp 15.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari