JAKARTA. Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pagi ini (19/11) bergerak turun. Data RTI menunjukkan, pada pukul 10.36 wib, saham RALS terpangkas 1,74% menjadi Rp 1.130. Meski demikian, pada transaksi sebelumnya, saham perusahaan ritel ini sempat naik ke posisi Rp 1.160. Menurut Betrand Reynaldi, Kepala Riset KDB Daewoo Securities, penurunan saham RALS berkaitan dengan penurunan kinerjanya di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Asal tahu saja, RALS membukukan laba bersih Rp 344 miliar pada sembilan bulan pertama 2013, turun 10,8% dibanding sembilan bulan pertama 2012. Sementara, marjin laba bersih tercatat sebesar 5,5%.Berdasarkan hitungan Betrand, biaya operasional RALS yang meningkat 16,3% menjadi Rp 1,35 triliun pada periode Januari-September 2013 dari Rp 1,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi faktor utama menurunnya laba bersih RALS. "Hal ini utamanya disebabkan oleh naiknya upah minimum regional yang diimplementasikan sepenuhnya. Hingga akhir tahun 2013, RALS menargetkan penjualan mencapai mencapai Rp 8 triliun, dengan tingkat margin kotor sebesar 27%," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pergerakan saham RALS mengekor kinerja
JAKARTA. Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pagi ini (19/11) bergerak turun. Data RTI menunjukkan, pada pukul 10.36 wib, saham RALS terpangkas 1,74% menjadi Rp 1.130. Meski demikian, pada transaksi sebelumnya, saham perusahaan ritel ini sempat naik ke posisi Rp 1.160. Menurut Betrand Reynaldi, Kepala Riset KDB Daewoo Securities, penurunan saham RALS berkaitan dengan penurunan kinerjanya di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Asal tahu saja, RALS membukukan laba bersih Rp 344 miliar pada sembilan bulan pertama 2013, turun 10,8% dibanding sembilan bulan pertama 2012. Sementara, marjin laba bersih tercatat sebesar 5,5%.Berdasarkan hitungan Betrand, biaya operasional RALS yang meningkat 16,3% menjadi Rp 1,35 triliun pada periode Januari-September 2013 dari Rp 1,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi faktor utama menurunnya laba bersih RALS. "Hal ini utamanya disebabkan oleh naiknya upah minimum regional yang diimplementasikan sepenuhnya. Hingga akhir tahun 2013, RALS menargetkan penjualan mencapai mencapai Rp 8 triliun, dengan tingkat margin kotor sebesar 27%," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News