KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin berupaya bertahan di atas level
support US$ 25.000 dan area
resistance terdekat berada di US$ 26.800 dalam satu pekan terakhir. Berdasarkan data coinmarketcap.com, harga Bitcoin naik 0,25% ke US$ 25.976 dalam sehari. Sedangkan dalam sepekan, harga Bitcoin turun 0,47%. Bitcoin (BTC) telah turun sekitar 10,77% pada bulan Agustus 2023 sejauh ini, sedikit lebih baik dibandingkan penurunan 13,88% pada Agustus 2022. Secara historis, harga Bitcoin juga tidak terlihat terlalu cerah untuk bulan September. Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung
bearish di setiap bulan September sejak dari 2013 - 2022. Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, pergerakan Bitcoin tertahan sejak pekan lalu, setelah pernyataan adanya potensi kebijakan ketat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) disampaikan lebih jelas dalam pidato Ketua The Fed, Jerome Powell pada Jumat (25/8). Namun, Jerome Powell juga menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk melanjutkan kebijakan ketat akan tetap disertai pendekatan yang hati-hati.
“Jerome Powell telah menyatakan The Fed siap menaikkan suku bunga lebih lanjut apabila diperlukan. Pernyataan tersebut merujuk pada kesiapan bank sentral yang berpotensi melanjutkan kebijakan ketat guna mengendalikan inflasi capai target di bawah 2%,” kata Panji dalam riset harian, Selasa (29/8).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan Investasi yang Berpeluang Cuan Besar Panji menambahkan, hambatan pasar juga salah satunya diakibatkan oleh sentimen
risk off. Para investor ketakutan menyusul berita bahwa Grup Evergrande Tiongkok telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 15 di New York. Ada juga hilangnya minat kripto secara umum karena kelambanan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dalam menyetujui produk yang sangat dinantikan pasar. Serta, penurunan saat ini juga terjadi karena kurangnya likuiditas di pasar. Sementara itu, Panji melihat, sejumlah Altcoin terpukul dalam seminggu terakhir seperti proyek Worldcoin (WLD) yang dibuat oleh Sam Altman, CEO OpenAI anjlok sebesar 17,84% dan bertengger di $0,54. Memecoin Pepe terus mengalami aksi jual, dimana saat ini merupakan aset digital dengan kinerja terburuk dalam tujuh hari, PEPE telah kehilangan hampir 21,25% nilainya. Di sisi lain, beberapa aset kripto yang mengalami pergerakan positif sepanjang sepekan terakhir antara lain Pendle Finance (PENDLE) yang merupakan salah satu platfrom decentralized finance (DeFi) naik sebesar 13,90% menjadi $0,6150 dan selanjutnya dYdX (DYDX) juga merupakan
decentralized exchange (DEX) yang menguat sebesar 11,55%, bertengger di $2,16.
Baca Juga: Pertumbuhan Investor Kripto Dalam Negeri Melambat, Ini Penyebabnya Menurut Panji, trader saat ini mengambil kesempatan dengan beralih sementara untuk trading ke altcoin karena menilai pergerakan Bitcoin yang stagnan. Namun, perlu diwaspadai volatilitas di altcoin cenderung lebih tinggi dibandingkan Bitcoin. “Kenaikan yang terjadi di sejumlah altcoin saat ini, biasanya hanya dalam periode singkat. Jadi diharapkan sesuaikan strategi trading dengan memanfaatkan fitur
take profit dan
stop loss untuk mengunci potensi keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian,” jelas Panji. Panji mengatakan, sentimen penggerak harga kripto pekan ini akan kembali terpengaruh informasi terkait Bitcoin exchange-traded fund (ETF). Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menjadwalkan akan memberikan pembaruan pada beberapa pengajuan ETF Bitcoin pada minggu pertama bulan September 2023. Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi tahunan sebesar US$31,000 per koin pada Juli lalu setelah BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengajukan Bitcoin ETF ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Langkah BlackRock lalu diikuti oleh beberapa perusahaan manajer aset dunia lainnya seperti Valkyrie dan Hasdex. “Pada minggu pertama September ini merupakan jatuh tempo pertama terkait keputusan bagi sejumlah Bitcoin ETF. Kemungkinan besar SEC akan menunda keputusan tersebut hingga second deadline di bulan Oktober 2023,” ujar Panji.
Baca Juga: Harga Kripto Kembali Turun, Simak Prediksi Harga dan Saran Untuk Trader Selain itu, data
non farm payrolls (NFP) AS untuk bulan Agustus akan hadir pada hari Jumat (1/9) dan bersama dengan data Personal consumption expenditures (PCE). Kedua data ini diperkirakan akan menjadi penentu dalam rencana kenaikan suku bunga The Fed di masa depan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS (Core PCE) diperkirakan akan tetap di angka 0,2% dalam basis bulan ke bulan, sehingga naik menjadi 4,2% dari tahun sebelumnya. Angka Core PCE akan sedikit lebih tinggi dibandingkan 4,1% pada bulan sebelumnya. Sehari setelahnya, data NFP AS akan dirilis pada hari Jumat (1/9) diperkirakan tumbuh menjadi sebesar 170.000 berdasarkan konsensus. Jika sesuai proyeksi, angka NFP Agustus lebih rendah dari bulan Juli di angka 187.000. Panji menjelaskan, data Core PCE dan NFP yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat mendorong nilai dolar AS. Pada akhirnya, penguatan USD berpotensi menekan pergerakan Bitcoin dan kripto secara keseluruhan.
Baca Juga: Bitcoin Jeblok Dalam Sepekan Usai Sinyal Hawkish The Fed dan Rumor SpaceX Prediksi Bitcoin & Ethereum Pekan ini
1. BTC/USDT
- Support: US$ 25.000
- Resistance: US$ 26.800
Selasa (29/8) pukul 08:00 WIB, BTC naik sebesar 0,38% bertengger pada harga US$26.130. BTC dalam jangka pendek berupaya untuk keluar dari pergerakan
sideways selama tiga hari terakhir dan berpotensi akan naik untuk menguji area
resistance terdekat di US$26.800, sepanjang BTC mampu bertahan di atas USD25.800. Indikator Stochastic naik di area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum
bearish terbatas. 2. ETH/USDT
- Support: US$1.580
- Resistance : US$1.700
ETH sempat anjlok turun di bawah level terendah sejak 15 Juni 2023, turun hingga membuat
lower low di angka 1.580 pada 17 Agustus 2023 yang sekaligus level
support saat ini. Selasa (29/8) pukul 08:00 WIB, ETH menguat sebesar 0,31% bertengger pada harga US$ 1.655. Saat ini momentum ETH masih cenderung
bearish dan ETH berpotensi akan kembali melemah menuju area
support di US$ 1.580 didukung pergerakan sepanjang tiga hari terakhir yang sulit untuk bergerak di atas USD1.660. Indikator stochastic bergerak netral di area
centreline dan MACD histogram dalam momentum
bearish terbatas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati