Pergerakan SUN hari ini bakal terbatas



JAKARTA. Analis menduga, pergerakam harga Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/11) akan cenderung terbatas. Sebab, pelaku pasar bakal mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).

Pada Senin (16/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terangkat 0,04% dibandingkan posisi akhir pekan lalu menjadi 105,71.

“Saya memperkirakan bahwa BI masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 7,50% meskipun data inflasi hingga bulan Oktober 2015 menunjukkan bahwa laju inflasi masih terkendali,” terang Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra.


Alasannya, BI diprediksi masih akan mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed.

Selain pertemuan tersebut, lanjut Made, pelaku pasar juga menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yakni Consumer Price Index per Oktober 2015 yang diestimasi tumbuh 0,2% (mom), lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang minus 0,2%.

“Konsensus analis menyebutkan bahwa laju inflasi Amerika sebesar 0,2% mengindikasikan belum adanya tekanan yang cukup kuat. Hal tersebut akan berdampak pada kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed pada pertemuan bulan Desember mendatang,” paparnya.

Made menyebutkan, secara teknikal, harga SUN masih berada pada area konsolidasi. Sehingga, dalam jangka pendek, harga SUN bakal cenderung bergerak mendatar dengan perubahan harga yang minim.

Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan strategi trading jangka pendek memanfaatkan momentum fluktuasi harga SUN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie