Pergerakan SUN masih dipengaruhi nilai tukar rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali naik pada perdagangan Kamis (7/2). Hal ini didorong oleh potensi penguatan kurs rupiah di tengah rilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018 yang tumbuh sebesar 5,18% (yoy).

Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menambahkan, harga SUN juga mendapat angin segar dari suksesnya lelang sukuk negara pada perdagangan kemarin serta penurunan imbal hasil surat utang global.

Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. “Arah pergerakan harga SUN masih akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah,” ungkapnya dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.


Sejumlah seri SUN cukup menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini. Di antaranya adalah FR0071, FR0079, FR0061, FR0056, FR0059 dan FR0053.

Sebelumnya, harga SUN pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan seiring dengan hasil positif pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penguatan rupiah.

SUN seri acuan dengan tenor 5 dan 10 tahun mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 33 bps dan 83 bps yang mendorong penurunan tingkat imbal hasil masing-masing 8 bps dan 11 bps. Adapun untuk SUN seri acuan tenor 15 tahun mengalami kenaikan harga hingga 97 bps yang akhirnya mendorong penurunan imbal hasil sebesar 11 bps.

Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ditutup turun sebesar 14 bps di level 2,69%. Sedangkan imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun naik terbatas sebesar 5 bps di level 3,03%. Hal ini terjadi di tengah kondisi pasar saham AS yang bergerak melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati