JAKARTA. Pergeseran puncak panen padi tahun ini dari biasanya di bulan Maret menjadi April-Mei, akan membuat harga pangan cenderung melorot selama dua bulan ini. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, bulan ini hingga bulan depan akan terjadi kenaikan produksi pangan yang cukup tajam. Akibatnya, harga beras turun dan berimbas pada komoditas pangan lainnya, sehingga inflasi akan cenderung rendah bahkan berpeluang deflasi. Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo bilang, pergeseran puncak panen juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.
Pergeseran puncak panen padi dorong inflasi rendah
JAKARTA. Pergeseran puncak panen padi tahun ini dari biasanya di bulan Maret menjadi April-Mei, akan membuat harga pangan cenderung melorot selama dua bulan ini. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, bulan ini hingga bulan depan akan terjadi kenaikan produksi pangan yang cukup tajam. Akibatnya, harga beras turun dan berimbas pada komoditas pangan lainnya, sehingga inflasi akan cenderung rendah bahkan berpeluang deflasi. Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo bilang, pergeseran puncak panen juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.