KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih berkutat di level yang rendah seiring tekanan pasar yang belum mereda. Adanya pandemi Covid-19 membuat permintaan (demand) anjlok, namun pasokan (supply) batubara masih cenderung stabil sehingga terjadi kelebihan pasokan (oversupply). Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, ketidakseimbangan antara supply dan demand menyebabkan harga batubara masih tersungkur di kisaran index US$ 50-US$ 54 per ton. Kondisi ini diperparah dengan belum pulihnya kondisi ekonomi di negara-negara pengimpor batubara, sehingga permintaan tidak naik secara signifikan.
Perhapi: Pengurangan produksi jadi opsi seimbangkan pasar batubara dalam negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih berkutat di level yang rendah seiring tekanan pasar yang belum mereda. Adanya pandemi Covid-19 membuat permintaan (demand) anjlok, namun pasokan (supply) batubara masih cenderung stabil sehingga terjadi kelebihan pasokan (oversupply). Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, ketidakseimbangan antara supply dan demand menyebabkan harga batubara masih tersungkur di kisaran index US$ 50-US$ 54 per ton. Kondisi ini diperparah dengan belum pulihnya kondisi ekonomi di negara-negara pengimpor batubara, sehingga permintaan tidak naik secara signifikan.