Perhatian! Ini makanan yang harus dihindari oleh penderita tipes



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penderita tipes sebaiknya menghindari konsumsi makanan tertentu agar proses penyembuhan berjalan dengan cepat. Berikut makanan dilarang dikonsumsi oleh penderita tipes. 

Ketika Anda menderita suatu penyakit tertentu, hal yang paling ingin diketahui adalah adakah makanan yang dilarang untuk dikonsumsi. 

Termasuk saat Anda menderita penyakit tipes atau demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii. 


Baca Juga: Manfaat biji bunga matahari untuk kesehatan tubuh yang harus Anda pahami

Menyangkut persoalan ini, Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, dr Lovira Ladieska menyampaikan penanganan utama bagi penderita tipes adalah obat antibiotik, obat-obatan simptomatik yang diresepkan oleh dokter, dan mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. 

Sama halnya seperti penyakit lainnya, penderita tipes memang punya beberapa kategori makanan yang tidak seharusnya dikonsumsi selama masih belum sembuh total dari infeksi bakteri Salmonella typhii tersebut. 

Berikut 5 jenis makanan yang dilarang konsumsi saat Anda menderita tipes atau demam tifoid. 

1. Makanan tinggi kalori 

Dalam mekanismenya, bakteri Salmonella typhii akan menyerang sistem pertahanan ketika berhasil masuk ke dalam tubuh manusia. "Target utama bakteri ini adalah saluran pencernaan," kata Lovira kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2020). 

Pada saat infeksi bakteri tersebut masih terjadi, makanan tinggi kalori akan memaksa saluran cerna untuk bekerja lebih keras lagi. 

Sehingga, ini akan meningkatkan kerja saluran cerna yang berisiko perdarahan saluran cerna pun meningkat. Beberapa jenis makanan tinggi kalori adalah: 

  • Kacang pistachio 
  • Kismis 
  • Tepung kelapa 
  • Cokelat 
Namun, bukan berarti tidak diperbolehkan makan sama sekali makanan yang mengandung kalori karena tubuh juga membutuhkan itu. 

Hanya saja tidak boleh diporsir untuk mengonsumsi makanan berkalori dalam jumlah yang banyak dalam sehari selama sedang menderita tipes.

2. Makanan tinggi protein 

Tubuh manusia juga membutuhkan nutrisi berupa protein di dalam tubuh untuk dapat terus sehat bugar. 

Akan tetapi, sama alasannya dengan makanan tinggi kalori, makanan tinggi protein juga akan memaksakan usus untuk bekerja lebih keras, ketika sedang terinfeksi tipes. 

Alhasil, kegiatan mengonsumsi makanan tinggi protein secara berlebih pada pendetita tipes dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau perdarahan saluran cerna. Berikut beberapa jenis makanan mengandung protein tinggi. 

  • Telur 
  • Kacang almond 
  • Dada ayam 
  • Gandum 
  • Yogurt 
  • Susu 
  • Daging sapi 
  • Udang 
  • Ikan tuna 
3. Makanan tinggi serat 

"(Saat menderita tipes) pilihlah makanan yang mudah dicerna usus, dengan konsistensi lunak dan rendah serat," jelas Lovira. Berikut beberapa jenis makanan tinggi serat. 

  • Buah naga 
  • Belimbing 
  • Pepaya 
  • Alpukat 
  • Pisang 
  • Jambu biji merah 
  • Nanas 
  • Pir hijau 
"Kemudian tidak disarankan untuk makan daging berserat kasar," ujarnya. 

4. Makanan yang keras 

Dikarena infeksi bakteri Salmonella typhii ini berpengaruh terhadap usus, maka pemberian makanan yang tinggi serta dan susah dicerna (keras) dapat meningkatkan kerja saluran cerna, sehingga risiko perdarahan saluran cerna pun meningkat. 

5. Jenis makanan lainnya 

Lovira menegaskan, untuk penderita demam tifoid tidak disarankan untuk makan-makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, karena takut dapat merangsang pencernaan. 

Berikut beberapa jenis makanan lainnya yang juga masuk kategori tidak baik dikonsumsi penderita tipes. 

Makanan yang berbumbu tajam Produk susu Makanan mentah seperti sushi dan salad yang tidak direbus Makanan bersantan Gorengan Junk food. (Ellyvon Pranita)

Baca Juga: Asam dan segar, ini manfaat konsumsi belimbing wuluh untuk kesehatan tubuh Anda

Selanjutnya: Gejala dan penyebab usus buntu yang harus Anda ketahui

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui 5 Jenis Makanan yang Dilarang untuk Penderita Tipes"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati