Budidaya jangkrik tidak terlalu sulit. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kandang dan pakan. Bambang Setiawan, pemilik usaha Trust Jaya Jangkrik di Cirebon mengatakan, kondisi kandang sangat menentukan kelangsungan hidup jangkrik yang dibudidayakan. Kandang yang dibutuhkan idealnya berukuran 100 cm x 60 cm x 30 cm yang bisa menampung 200 kilogram (kg) jangkrik dan 8 kg telur jangkrik. Kandang tersebut harus terbuat dari kayu tripleks. Adapun atapnya bisa dilapisi koran, daun jati, atau serabut kelapa. "Rumah jangkrik ini sangat penting dalam kehidupan serangga ini," ujar Bambang. Setelah menyiapkan rumah jangkrik, telur jangkrik yang akan ditetaskan dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur didiamkan saja, dan selama dua hingga tiga hari kemudian telur akan menetas dengan sendirinya. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan sekitar 80 kg jangkrik.
Perhatikan kondisi kandang dan pakan (2)
Budidaya jangkrik tidak terlalu sulit. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kandang dan pakan. Bambang Setiawan, pemilik usaha Trust Jaya Jangkrik di Cirebon mengatakan, kondisi kandang sangat menentukan kelangsungan hidup jangkrik yang dibudidayakan. Kandang yang dibutuhkan idealnya berukuran 100 cm x 60 cm x 30 cm yang bisa menampung 200 kilogram (kg) jangkrik dan 8 kg telur jangkrik. Kandang tersebut harus terbuat dari kayu tripleks. Adapun atapnya bisa dilapisi koran, daun jati, atau serabut kelapa. "Rumah jangkrik ini sangat penting dalam kehidupan serangga ini," ujar Bambang. Setelah menyiapkan rumah jangkrik, telur jangkrik yang akan ditetaskan dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur didiamkan saja, dan selama dua hingga tiga hari kemudian telur akan menetas dengan sendirinya. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan sekitar 80 kg jangkrik.