Perhelatan Pemilu Tahun 2024 Akan Jadi Pendorong Pertumbuhan Konsumsi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 akan jadi salah satu pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga 2023 untuk lebih tinggi dari tahun sebelumnya. 

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada  tahun ini sebesar 5,28% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Ini lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2022 yang sebesar 4,91% yoy. 


Baca Juga: Jokowi: Saya Selalu Titip Jangan Menggunakan Politik Identitas

"Pertanyaannya, mengapa konsumsi solid? Karena ada belanja yang berkaitan dengan pemilu. Pada tahun ini, kita masuk tahun politik." tutur Leo dalam pertemuan dengan media, Selasa (10/1). 

Hal ini juga sesuai dengan pola musiman. Biasanya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga dua kuartal sebelum pelaksanaan pemilu cenderung meningkat. 

Karena pemilihan presiden dan wakil presiden akan dihelat pada Februari 2024 yang itu ada di kuartal I-2024, maka dampaknya akan terasa di semester II-2023. 

Selain konsumsi rumah tangga yang cenderung meningkat, belanja lembaga non profit seperti partai politik juga diyakini meningkat pada tahun 2023. 

Baca Juga: Ini Empat Alasan Utama Kenaikan Harga Emas

"Pengeluaran partai politik pada satu tahun sebelum pemilu ini naik. Bisa dilihat dari periode-periode sebelumnya yang selalu ada kenaikan setahun dan sebelum pemilu," tambah Leo. 

Ia mencontohkan. Pada saat pemilu tahun 2014, pertumbuhan lembaga non profit mencapai 8,2% yoy pada tahun 2013. Ini naik dari pertumbuhan pada tahun 2012 yang sebesar 6,7% yoy. 

Baca Juga: Ekonom Sebut Konsumsi Rumah Tangga Kuartal IV 2022 Kemungkinan Melambat

Kemudian pada pemilu tahun 2019, pertumbuhan lembaga non profit mencapai 9,1% yoy pada tahun 2018 atau lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2017 yang sebesar 6,9% yoy. 

"Jadi, saya gabungkan konsumsi rumah tangga yang cenderung naik dan ditambah lembaga non profit, maka kedua komponen ini kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3%," tandas Leo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .