KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konversi lahan tanam menjadi non-tanam bila tidak diiringi dengan peningkatakan produktivitas pertanian bisa berdampak buruk. Padahal konsumsi masyarakat pada pangan bakal terus bertumbuh. Menurut Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bayu Krisnamurthi saat ini rata-rata peralihan sawah setiap tahunnya sekitar 100.000 hektar (ha). Kemudian, tak hanya kehilangan lahan, namun konversi masyarakat desa ke kota juga mengalami peningkatan. Saat ini pembagian penduduk antara kota dan desa berada di rasio 53% banding 47%. Namun pada tahun 2025-2030 nanti, rasio akan berubah jadi 65% masyarakat di kota dan 35% di desa. "Artinya masyarakat miskin akan bergeser ke kota karena perkembangan ekonomi area baru, tapi jumlah petani tidak akan berubah signifikan," kata Bayu, Rabu (8/8).
Perhepi: Peningkatan konsumsi masyarakat harus disikapi dengan langkah strategis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konversi lahan tanam menjadi non-tanam bila tidak diiringi dengan peningkatakan produktivitas pertanian bisa berdampak buruk. Padahal konsumsi masyarakat pada pangan bakal terus bertumbuh. Menurut Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bayu Krisnamurthi saat ini rata-rata peralihan sawah setiap tahunnya sekitar 100.000 hektar (ha). Kemudian, tak hanya kehilangan lahan, namun konversi masyarakat desa ke kota juga mengalami peningkatan. Saat ini pembagian penduduk antara kota dan desa berada di rasio 53% banding 47%. Namun pada tahun 2025-2030 nanti, rasio akan berubah jadi 65% masyarakat di kota dan 35% di desa. "Artinya masyarakat miskin akan bergeser ke kota karena perkembangan ekonomi area baru, tapi jumlah petani tidak akan berubah signifikan," kata Bayu, Rabu (8/8).