JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat, perhiasan logam asal Indonesia masih menjadi andalan ekspor. Dalam lima tahun terakhir, perhiasan yang terbuat dari logam mulia ini menyumbang 39,48% dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai US$ 1,83 miliar. Pada periode yang sama, Kemdag mencatat, tren ekspor perhiasan Indonesia itu mengalami pertumbuhan drastis sebesar 70,12%. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak mengatakan, Hong Kong dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan salah satu pasar utama perhiasan Indonesia. Dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan asal Nusantara meningkat 73,4% dengan nilai US$ 948,6 juta. "Nilai ini salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46% dengan nilai sebesar US$ 323,3 juta," ujar Nuzulia, Selasa (3/3).
Perhiasan logam masih menjadi andalan ekspor
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat, perhiasan logam asal Indonesia masih menjadi andalan ekspor. Dalam lima tahun terakhir, perhiasan yang terbuat dari logam mulia ini menyumbang 39,48% dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai US$ 1,83 miliar. Pada periode yang sama, Kemdag mencatat, tren ekspor perhiasan Indonesia itu mengalami pertumbuhan drastis sebesar 70,12%. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak mengatakan, Hong Kong dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan salah satu pasar utama perhiasan Indonesia. Dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan asal Nusantara meningkat 73,4% dengan nilai US$ 948,6 juta. "Nilai ini salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46% dengan nilai sebesar US$ 323,3 juta," ujar Nuzulia, Selasa (3/3).