JAKARTA. Kendati gagal menjual kayunya di lelang online pekan lalu, Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) tetap yakin akan bisa melempar kayu jatinya ke pasar. "Memang target tidak tercapai, tapi kita berharap bulan ini kita bisa tingkatkan, karena biasanya Januari sampai Maret itu order memang rendah, sedangkan mulai April hingga Agustus akan meningkat, selebihinya melemah lagi," ungkap Kepala Bagian Pemasaran Kayu Bundar Perum Perhutani Sudaryana.Hingga pekan kemarin, hasil penjualan kayu sebanyak 211 meter kubik hanya mampu meraup Rp 1,5 miliar. Namun untuk menyiasati penjualan, Perhutani berniat melelang kayu stok lamanya yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Totalnya mencapai 40.000 meter kubik kayu jenisnya antara lain hara dan vinir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perhutani: Lelang Kayu Gagal Karena Order Rendah
JAKARTA. Kendati gagal menjual kayunya di lelang online pekan lalu, Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) tetap yakin akan bisa melempar kayu jatinya ke pasar. "Memang target tidak tercapai, tapi kita berharap bulan ini kita bisa tingkatkan, karena biasanya Januari sampai Maret itu order memang rendah, sedangkan mulai April hingga Agustus akan meningkat, selebihinya melemah lagi," ungkap Kepala Bagian Pemasaran Kayu Bundar Perum Perhutani Sudaryana.Hingga pekan kemarin, hasil penjualan kayu sebanyak 211 meter kubik hanya mampu meraup Rp 1,5 miliar. Namun untuk menyiasati penjualan, Perhutani berniat melelang kayu stok lamanya yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Totalnya mencapai 40.000 meter kubik kayu jenisnya antara lain hara dan vinir.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News