Perikanan Nusantara siap produksi 50.000 ton ikan



JAKARTA. Pemerintah berencana mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 200 miliar kepada PT Perikanan Nusantara (Persero).

Perusahaan pelat merah di sektor perikanan ini memasang target tinggi jika dana PMN ini cair. Perusahaan ini menargetkan produksi ikan tahun ini sebanyak 50.000 ton, naik signifikan dari produksi ikan tahun 2014 lalu yang hanya sekitar 6.000 ton.

Abdussalam Konstituanto, Presiden Direktur PT Perikanan Nusantara bilang, dana PMN ini rencananya akan digunakan untuk mendukung belanja modal perusahaan yang saat ini hanya mengandalkan modal perusahaan sebesar Rp 50 miliar. "Kami apresiasi pemberian PMN ini. Sebab, untuk pertama kalinya sejak perusahaan ini beroperasi pada tahun 2007, kami mendapatkan PMN," ujar Abdussalam kepada KONTAN, pekan lalu.


Seperti diketahui, PT Perikanan Nusantara merupakan perusahaan BUMN hasil penggabungan empat BUMN sektor perikanan, yaitu PT Usaha Mina, PT Perikani, PT Tirta Raya Mina, dan PT Perikanan Samodra Besar pada tahun 2005. Setahun kemudian, merger ini mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN. 

Selama ini, perusahaan ini fokus memproduksi ikan beku kualitas ekspor jenis tuna, cakalang, dan lain sebagainya. Selain itu, perusahaan juga memproduksi ikan kaleng dan tepung ikan untuk dijual ke pasar lokal dan ekspor. 

Rencananya, kucuran dana dari pemerintah akan dioptimalkan untuk dua kegiatan. Pertama, menguatkan produksi dengan cara meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Saat ini perusahaan hanya memiliki enam kapal dengan ukuran 40 Gross Ton (GT). Jumlah itu belum optimal karena hanya menghasilkan 1.000 ton ikan selama setahun. Rencananya, perusahaan itu akan memanfaatkan PMN untuk membeli kapal dua kapal baru berukuran 500 GT. 

Kedua, meningkatkan kemitraan dengan nelayan yang berada di 13 kantor cabang perusahaan di seluruh Indonesia. Saat ini, nelayan yang menjadi mitra perusahaan baru berjumlah 5.000 nelayan dan diharapkan bisa bertambah menjadi 10.000 nelayan tahun ini.

Untuk meningkatkan jumlah produksi ikan, Perikanan Nusantara berencana menambah puluhan mesin pendingin ikan atau cold storage untuk menampung ikan nelayan. 

Selain itu, pola kemitraan akan ditingkatkan dengan cara jemput bola. Artinya, kapal perusahaan berkeliling di zona penangkapan ikan nelayan untuk menampung hasil tangkapan ikan tanpa menunggu sampai ke darat. "Dengan cara ini, kami optimistis mencapai target," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto