Perilaku Konsumen Bergeser, Begini Strategi GOTO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah menghadapi pergeseran perilaku konsumen. Seiring dengan itu, emiten teknologi ini telah menyiapkan strategi.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan saat ini basis konsumen GOTO secara alami telah bergeser sehingga condong untuk memprioritaskan kenyamanan dibanding keterjangkauan. 

Untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, Patrick merasa pihaknya harus meningkatkan pangsa pasar alias market share. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memperluas layanan. 


Baca Juga: Rugi Bersih Menyusut, GOTO Revisi Target Kinerja untuk Akhir 2023

"Kami harus meningkatkan pangsa pasar yang tepat sasaran dengan memperluas penawaran produk untuk memenuhi anggaran kebutuhan konsumen," kata dia dalam earnings call, Selasa (15/8). 

Patrick menyebut saat ini pihaknya sedang mengembangkan strategi yang komprehensif, terutama untuk bisnis on-demand. Di lini bisnis ini, GOTO memberikan pilihan layanan sesuai kelas konsumen. 

"Kami memperkirakan dapat menumbuhkan basis konsumen sebesar 50% hingga 60%," ucap dia. 

Patrick bilang dalam waktu dengan ini, GOTO akan meluncurkan fitur baru, yakni transit Multimoda. Dia mengklaim ini merupakan fitur pertama dan satu-satunya dengan skema end-to-end multimoda service. 

Rencananya fitur anyar ini akan diluncurkan pada Agustus 2023. Fitur Multimoda ini merupakan saluran baru bagi GOTO untuk mengakuisisi pelanggan baru dan upaya untuk cross selling.

Baca Juga: Pendapatan GOTO Naik 102%, Rugi Bersih Turun 48%

Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, GOTO membukukan rugi bersih senilai Rp 7,16 triliun. Nilai tersebut menyusut 47,52% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 13,64 triliun. 

Capaian tersebut salah satunya ditopang oleh lonjakan di top line. Pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 6,88 triliun pada semester I-2023 atau melejit 102,46% YoY dari Rp 3,39 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi